TERBARU

NasionalNews

Warga Didorong Periksa, Tapi Pengobatan Justru Dibatasi

Advertisements
BANK ACEH - PELANTIKAN GUBERNUR ACEH
image_pdfimage_print

ORINEWS.id – Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang digagas pemerintah bak menjadi pedang bermata dua.

Advertisements
INDOSAT - HARI PERS NASIONAL

Di satu sisi, masyarakat didorong untuk mengetahui kondisi kesehatannya secara gratis. Namun, di sisi lain, mereka justru menghadapi kenyataan pahit, layanan pengobatan melalui BPJS Kesehatan semakin diperketat dengan alasan keterbatasan anggaran.

Advertisements
BANK ACEH - HARI PERS NASIONAL

Kritik ini pun disampaikan, Pengamat Sosial Universitas Indonesia (UI) Rissalwan Handy. Menurut dia, apa gunanya masyarakat mengetahui kondisi kesehatannya jika pada akhirnya pengobatan mereka justru dipersulit.

Advertisements
WALI NANGGROE - PELANTIKAN GUBERNUR ACEH

“Hal ini menjadi ironi, karena di satu sisi masyarakat diberi kesempatan untuk mengetahui kondisi kesehatannya, apakah memiliki penyakit tertentu atau tidak, namun di sisi lain, ketika sudah mengetahui adanya penyakit, layanan pengobatannya justru dibatasi dengan alasan keterbatasan anggaran,” kata Rissalwan saat dihubungi Inilah.com, Rabu (12/2/2025).

Advertisements
BRAM - PELANTIKAN MUALEM - DEK FADH

Lebih lanjut, Rissalwan menilai pendekatan preventif yang lebih efektif seharusnya bukan sekadar CKG, melainkan kampanye hidup sehat yang lebih konkret. Salah satu caranya adalah dengan mengatur kadar gula dalam minuman kemasan atau bahkan langsung membatasi produksinya di hulu.

BACA JUGA
USK Beri Gelar Doktor Honoris Causa kepada Prof. Abdul Khalil Shawkataly
Advertisements
PEMA - PELANTIKAN GUBERNUR ACEH

“Saya kira aspek preventif yang lebih tepat bukanlah CKG, melainkan kampanye hidup sehat, misalnya pengaturan kadar gula dalam minuman kemasan, atau bahkan pembatasan langsung dalam proses produksi di hulu,” tutur dia.

Advertisements
KONI - PELANTIKAN GUBERNUR ACEH

Dia menegaskan kampanye hidup sehat lebih penting, karena CKG sebenarnya lebih fokus pada penyakit tidak menular (PTM), yang memang disebabkan oleh faktor gaya hidup dan juga genetik.

Advertisements
PEMA - HARI PERS NASIONAL

Pada Desember 2024 lalu, viral di media sosial X unggahan netizen yang menyebut penggunaan BPJS Kesehatan kini dibatasi serba tiga hari.

Advertisements
BANK ACEH - ISRA MI'RAJ

Unggahan itu bernarasikan rawat inap dan pemberian resep obat untuk semua jenis penyakit kini dibatasi hanya untuk tiga hari.

Advertisements
DPRA - ISRA MI'RAJ

“@KemenkesRI. Penggunaan BPJS. Semua serba 3 hari. Mau penyakit apa pun, obat nya utk 3 hari. Pasien opname, mau kondisi gimana pun, 3 hari disuruh pulang. Mohon atensi pak @Prabowo Kesehatan rakyat menjadi salah satu yang utama,” ucap akun @shareexxxxxxx.

BACA JUGA
Mantan Bupati Tangerang Buka Suara, Sebut Pagar Laut Sudah Ada Sejak 2014

Tak berselang lama, Asisten Deputi Komunikasi Publik dan Hubungan Masyarakat BPJS Kesehatan, Rizzky Anugerah menyatakan narasi yang beredar tersebut tidak benar. Ia menyebut tidak ada pembatasan durasi rawat inap maupun pemberian resep untuk peserta BPJS.

“Tidak benar, tidak ada aturan yang membatasi, baik untuk rawat inap ataupun pemberian resep obat-obatan untuk peserta JKN,” kata dia.

Artikel Terkait

Load More Posts Loading...No more posts.