Orinews.id|Banda Aceh – Balai Arsip Statis dan Tsunami (BAST) Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menyelenggarakan kegiatan Sharing Session dengan mengangkat tema “Percepatan Tranformasi Digital dalam Bidang Kearsipan” bersama Ahli Teknologi Informasi dan Pakar Ahli Transformasi Digital ANRI, Prof. Yudho Giri Sucahyo, Jum’at (25/8/2023).
Kegiatan ini dipandu langsung oleh Kepala BAST, Muhamad Ihwan sebagai moderator. Dalam penyampaiannya, Ihwan mengungkapkan bahwa ANRI sudah mengembangkan tranformasi digital sejak tahun 2009 dan di tahun 2021 melalui SPBE, ANRI mengembangkan transformasi digital ini semakin luas lagi. Terkait BAST, arsip BRR NAD Nias yang merupakan arsip tsunami yang diakui oleh UNESCO sebagai Memory of the World (MOW) sedang dilakukan digitalisasi sehingga nantinya publik dapat menikmati informasi dari arsip tersebut dengan cepat dan lebih mudah.
Dalam paparannya, Prof. Yudho Giri menyampaikan, dalam hal upaya percepatan tranformasi digital dalam bidang kearsipan diperlukan adanya peningkatan kompetensi digital sumber daya manusia (SDM). Karenanya, arsiparis dituntut harus memiliki kompetensi dalam memanfaatkan teknologi sesuai dengan proses SPBE (Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik) yang telah dibangun oleh pemerintah.
“Arsiparis harus dapat mengupdate ilmu mengenai teknologi dan informasi sehingga dapat menyesuaikan diri akan perkembangan zaman yang serba digital,” ungkapnya.
Saat ini, pemerintah telah banyak menyediakan pendidikan dan pembinaan sebagai bentuk upaya dalam mempercepat transformasi digital, khususnya di bidang kearsipan demi menyukseskan penerapan SPBE menyebar di seluruh Indonesia.
Karena itu, Prof. Yudho Giri berharap agar arsiparis dapat meningkatkan wawasan dengan mengikuti bimbingan dan juga pendidikan yang sudah disediakan, baik dalam maupun luar negeri.
“Ada banyak peluang yang bisa didapatkan, yang diperlukan hanyalah niat untuk dapat belajar,” ujarnya. []