Orinews.id|Abdya – Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Abdya menyatakan kekecewaannya terhadap Penjabat (Pj) Bupati Darmansah, yang tidak melibatkan lembaga legislatif dalam menyambut kedatangan investor asing dari Arab Saudi.
Menurut Ketua DPRK Abdya Nurdianto, kerjasama dengan pihak luar atau dalam negeri yang melibatkan pihak lain harus mendapat persetujuan dari DPRK.
“Secara aturan, kerjasama luar atau dalam negeri yang melibatkan pihak lain harus sepengetahuan lembaga DPR. Sebab, kedatangan mereka ke kabupaten Abdya harus mempunyai tujuan dengan jelas, jangan seperti pihak investor lain yang sudah-sudah contohnya investor ayam petelur, sampai sekarang tidak ada titik terang dan upaya untuk diinvestasikan uang mereka, agar program ayam petelur dapat direalisasi,” kata Nurdianto dalam siaran pers, Kamis (27/7/2023).
Nurdianto juga mengingatkan Pj Bupati Darmansah agar tidak tergesa-gesa dalam mengambil tindakan dan kebijakan terkait kedatangan investor ke Abdya. Ia menilai, banyak anggaran yang terbuang sia-sia untuk mendatangkan investor luar ke daerah, namun tidak ada hasilnya.
“Untuk itu, kami mengingatkan Pj Bupati Darmansah agar tidak tergesa-gesa dalam mengambil tindakan dan kebijakan terkait kedatangan investor ke Abdya. Pasalnya, tidak sedikit anggaran terkuras atas persiapan-persiapan untuk mendatangkan investor luar ke daerah, namun ujung-ujungnya gagal dan tertunda lagi,” ujar Nurdianto.
Nurdianto juga meminta agar Pj Bupati Darmansah lebih transparan dalam menginformasikan latar belakang dan komitmen investor Arab Saudi yang datang ke Abdya. Ia khawatir, jika tidak ada keterbukaan, maka akan terjadi penipuan seperti kasus pembangunan teluk surin sebelumnya.
“Hal ini, agar tidak terulang kegagalan pembangunan surin di masa lalu, kita harus mengenal sosok investor yang jelas supaya tidak tertipu dengan janji-janjinya. Kedatangan investor Arab Saudi ke Abdya jangan hanya blusukan semata, tanpa ada komitmen serta mengetahui biografi latar belakang investor yang jelas, apalagi saat ini latar belakang investor tidak dipublis ke masyarakat,” tutup Nurdianto.[*]
