TERBARU

InternasionalNews

Peneliti Arab Saudi: Awal Ramadhan 1446 Jatuh pada 1 Maret 2025

image_pdfimage_print

ORINEWS.id – Peneliti astronomi Arab Saudi yang juga terlibat dalam pengamatan bulan sabit (rukyatul hilal), Majed Mamdouh Al-Rakhis, memastikan hari pertama Ramadhan 1446 akan jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025 menurut perhitungan astronomi.

Advertisements
DPRA - PELANTIKAN WAKIL KETUA DPRA

Dikutip dari media Saudi, Sabq, Senin (17/2), Majed menjelaskan bahwa bulan sabit tidak akan terlihat pada malam 29 Syaban bertepatan 27 Februari 2025, maka bulan Syaban akan memiliki durasi 30 hari. Hal ini sesuai dengan perhitungan Islam (syariah) dan astronomi.  Syaban adalah bulan sebelum Ramadhan dalam kalender Islam.

Kalender Islam menggunakan penanggalan bulan (komariyah). Kalender ini didasarkan pada peredaran bulan mengelilingi bumi. Satu tahun komariyah terdiri dari 12 bulan, dengan setiap bulan terdiri dari 29 atau 30 hari.

Advertisements
BANK ACEH KS - PELANTIKAN BUPATI ACEH TAMIANG

Kalender komariyah digunakan untuk menentukan tanggal-tanggal penting dalam agama Islam, seperti Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha. Adapun Ramadhan merupakan bulan ke-9.

Lebih lanjut Majed mengatakan bahwa beberapa negara di belahan Asia bagian timur bisa jadi akan memulai puasa pada 2 Maret jika mereka mengikuti pendapat sebagian astronom yang sebelumnya keliru dalam menentukan awal bulan hijriyah.

Menurutnya, para astronom itu pernah menggenapkan bulan Rajab padahal belum genap dan mengurangi jumlah hari bulan Syaban padahal seharusnya sudah genap. Hal ini menyebabkan kesalahan dalam penetapan awal Ramadhan di tahun-tahun sebelumnya.

BACA JUGA
Lucky Hakim-Syaefudin Unggul Telak dengan 67,66 Persen Suara,

Majed berpendapat bahwa tahun ini tidak perlu menunggu rukyatul hilal (mengamati bulan) dengan mata telanjang maupun teleskop karena bulan Syaban memang genap 30 hari. Oleh karena itu, awal Ramadhan akan jatuh pada 1 Maret di seluruh negara di dunia Islam.

“Semoga Allah menyampaikan umat Islam ke bulan Ramadhan, memudahkan mereka dalam ketaatan, serta menerima puasa dan ibadah malam mereka,” doanya.

Lalu bagaimana dengan Indonesia?

Ormas Muhammadiyah yang menganut metode hisab telah mengumumkan 1 Ramadhan jatuh pada Sabtu, 1 Maret.

“Berdasarkan hasil hisab maka Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada hari Sabtu Pahing, 1 Maret 2025 M,” kata Sekretaris PP Muhammadiyah, Muhammad Sayuti, dalam konferensi pers, Rabu (12/2).

Thomas Djamaluddin, Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika pada BRIN sekaligus anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag, juga punya analisis berdasarkan kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).

“Berdasarkan analisisi garis tanggal, pada saat maghrib 28 Februari 2025 di wilayah Indonesia, posisi bulan telah memenuhi kriteria MABIMS di wilayah Aceh. Maka 1 Ramadhan 1446 = 1 Maret 2025,” ungkap Thomas dalam tulisan di akun pribadinya.

“Namun penetapan awal Ramadhan pada sidang isbat, ada kemungkinan 1 Ramadhan 1446 = 2 Maret 2025,” lanjut Thomas.

Pemerintah akan mengadakan sidang isbat untuk menentukan awal Ramadhan lewat pengamatan bulan (rukyatul hilal) pada Jumat, 28 Februari 2025.

Ketum Muhammadiyah Haedar Nashir tak menutup kemungkiann versi Muhammadiyah akan berbeda dengan pemerintah ataupun ormas Islam lainnya.

“Boleh jadi, nanti ada perbedaan-perbedaan dengan berbagai pihak, itu hal yang perlu kita kedepankan toleransi, kita sering terbiasa, saya yakin kita semakin matang dan dewasa,” kata dia.

Artikel Terkait

Load More Posts Loading...No more posts.