ORINEWS.id – Hubungan asmara jarak jauh yang dialami Ahmad Nur Faiz berujung pilu.
Ahmad Nur Faiz menceritakan pengalaman pahitnya ketika berusaha melangkah ke jenjang pernikahan.
Pria yang tinggal di Jambi jadi korban penipuan pacaran jarak jauh.
Bahkan harus terlantar di Solo saat berniat meningkatkan hubungan ke jenjang yang lebih serius.
Penelantaran yang tidak hanya dialami Ahmad tapi juga orangtua, kakek dan neneknya.
Bagaimana cerita lengkapnya?
Ahmad Nur Faiz mulai menjalin hubungan dengan seorang wanita yang dikenal melalui media sosial Juni 2024.
Saat menjalin komunikasi dengan wanita yang mengaku berasal dari Kota Solo nampak baik tanpa adanya kejanggalan berarti.
“Aku semakin mantap untuk mendatanginya kelak di bulan Agustus,” ujarnya.
Ini menggambarkan keyakinannya untuk melanjutkan hubungan tersebut ke arah yang lebih serius.
Saat bulan Agustus, wanita tersebut meminta Ahmad untuk datang bersama rombongan keluarganya.
Wanita itu mengatakan, tidak mau menerima kedatangan Ahmad jika hanya sendiri.
Ahmad yang telah berkomitmen melakukannya sampai akhirnya membawa keluarganya yang terdiri dari orangtua, kakek, dan nenek dari Jambi ke Solo pada bulan Oktober.
Bahkan, ia menitipkan ongkos pulang kepada wanitanya dengan harapan bisa dijaga.
Ia pun mempercayakan komunikasi kepada wanita tersebut yang berjanji untuk menjemput mereka saat tiba di Solo.
Namun, menjelang kedatangan mereka di Kota Solo, Ahmad menerima kabar mengejutkan.
“Katanya pacarnya mengalami kecelakaan besar di Dieng yang membuat salah satu anggota keluarganya ada yang meninggal dunia,” katanya.
Setelah menerima kabar tersebut, komunikasi Ahmad dengan wanita itu terputus.
Wanita tersebut tidak lagi aktif di media sosial dan nomor telepon Ahmad juga diblokir.
Ini membuat Ahmad dan keluarganya panik terutama karena mereka telah menempuh perjalanan selama dua hari tiga malam.
Setelah perjalanan panjang, Ahmad Nur Faiz dan keluarganya terjebak dalam keadaan tanpa tempat tinggal dan ongkos yang menipis.
“Frustasi hanya kata-kata itu yang bisa menggambarkan kondisinya,” ungkapnya.
Keadaan semakin memburuk ketika Ahmad mendapati bahwa alamat wanita tersebut tidak perinci, membuat mereka kehilangan arah.
Setelah merasa tidak ada solusi lain, Ahmad memutuskan untuk melapor ke pihak berwenang.
Ia akhirnya diungsikan ke rumah singgah milik Dinas Sosial Kota Solo.
Meskipun menghadapi situasi sulit, Ahmad tetap menyimpan harapan.
“Aku masih berharap bahwa wanita yang hendak kutemui ini nyata ada di Solo dan memang benar-benar ingin menikah denganku,” kata Ahmad.
Setelah dua hari berlalu di rumah singgah, Ahmad akhirnya memutuskan untuk membawa keluarganya kembali ke Jambi secara mandiri.
Ahmad kini kembali ke Jambi, membawa pengalaman pahit namun juga harapan untuk masa depan yang lebih baik.[source:tribunnews]
