TERBARU

AcehNews

Insiden Adu Mulut di SPBU Terban, Pj Bupati Aceh Tamiang Bantah Sebut Warga ‘Orang Gila’

image_pdfimage_print

ORINEWS.id – Insiden yang melibatkan rombongan Penjabat (Pj) Bupati Aceh Tamiang, Asra, dengan pengendara motor berinisial SB di SPBU Terban, Karang Baru, pada Kamis (16/1/2025), menjadi sorotan setelah pemberitaan mencuat ke publik. Pj Bupati Asra membantah keras terkait tudingan bahwa pihaknya menyerempet dan menyebut warga dengan kata tidak pantas.

Dalam keterangannya, Pj Bupati menyatakan, tuduhan tersebut tidak benar dan meminta pihak terkait untuk bertanggung jawab atas ucapannya.

“Tidak ada kami menyerempet. Perkataan yang tidak benar akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Kalau ada yang ingin menulis apa pun, silakan saja, tapi saya pastikan cerita itu tidak sesuai fakta,” tegas Asra saat di wawancarai orinews.id usai acara penetapan bupati terpilih di DPRK Aceh Tamiang, Senin (20/1/2025).

Pengakuan SB kepada salah satu media bahwa Pj Bupati Asra turun dari mobil dan menyebut pengendara sepeda motor sebagai “orang gila.” Namun, bantahan tegas disampaikan oleh Asra.

“Saya tidak pernah berkata seperti itu. Cerita yang menyebut kami menyerempet sepeda motornya juga tidak benar. Saya berada di dalam mobil selama kejadian tersebut, tidak terlibat langsung,” tegas Asra.

Sementara itu, salah satu Ajudan Pj Bupati, dalam keterangannya kepada Orinews.id, mengungkapkan, insiden bermula ketika mereka dalam perjalanan pulang dari acara Dinas Pendidikan di SKB. Setiba di jalan lintas Medan-Banda Aceh, tepatnya depan kantor Polisi Militer (PM), sebuah sepeda motor yang dikendarai SB memepet mobil dinas hingga sekitar 100 meter. Pengendara itu juga menggeber-geber motornya sambil melihat ke arah mobil mereka.

“Dia memancing kami dengan menggeber-geber motor dan bersikap arogan, seolah tidak menghormati mobil pejabat. Kami mencoba menanyakan maksudnya, tapi dia malah berkata, ‘Suka-suka saya, ini motor saya,’” ujar ajudan meniru pernyataan SB.

BACA JUGA
Ketua APERSI Aceh: Ketersediaan Lahan untuk Perumahan Semakin Sulit

Ajudan juga menyebutkan, SB sempat mengaku sebagai Panglima GAM dan menantang mereka untuk memukulnya.

“Dia bilang, ‘Saya Panglima GAM, saya sudah ikut perang. Kalau berani pukul saya.’ Tapi kami tidak meladeninya karena jelas dia hanya mencari masalah,” tambahnya.

Ajudan menegaskan, pihaknya tidak pernah memulai provokasi, melainkan mencoba menghindari konfrontasi. Setelah situasi semakin memanas, mereka memutuskan untuk meninggalkan lokasi dan kembali ke rumah dinas Pj Bupati.

Selain itu, Ajudan Pj Bupati juga menyayangkan pemberitaan yang dianggap menyudutkan tanpa konfirmasi kepada mereka.

“Kalau ada berita, seharusnya juga klarifikasi dulu ke kami,” tutup ajudan.

Namun versi SB yang disampaikan kepada media berbeda. Seperti dilansir waspada.id, Sabtu (18/1/2025), SB mengklaim dirinya hanya ingin mengisi bahan bakar di SPBU Tanah Terban, Karang Baru.

Kemudian, mobil dinas tersebut juga masuk ke areal SPBU. Selanjutnya, dua orang turun dari mobil dan menghampirinya, sehingga terjadi “adu mulut”.

Dalam “adu mulut “ itu, ungkapnya, ternyata dua orang yang turun dari mobil itu adalah ajudan Pj Bupati Aceh Tamiang.

Dalam “adu mulut” tersebut SB menuding dua ajudan Pj Bupati Aceh Tamiang itu mengeluarkan kata-kata tidak pantas yang berhubungan dengan keluarganya.

“Selain itu mereka juga mengatakan saya GAM dan saya jawab kalau memang berani tembak saja saya dan pukul saja saya, biar saya uangkan kalian,” ungkap SB. “Bukan itu saja, mereka mempersoalkan suara kereta saya meraung-raung ngegas ketika di jalan.”

Kata dia, situasi pertengkaran semakin memanas dan sejumlah warga yang sedang berada di SPBU menyaksikan pertengkaran tersebut.

“Lalu dari mobil itu, turun Pj Bupati Aceh Tamiang, Asra menghampiri kami yang sedang bertengkar sambil mengatakan sudah-sudah tidak usah bertengkar lagi melayani orang gila ini. Tentu saja saya merasa keberatan karena disebut orang gila,” ujar SB.

BACA JUGA
Ketua PMI Banda Aceh Ajak Penderita Thalasemia dan Kanker Belanja Baju Baru

Diketahui, setelah insiden tersebut, SB sempat membawa golok ke kantor bupati dengan tujuan meminta ajudan Pj Bupati meminta maaf.

Bahkan, SB sempat melaporkan insiden tersebut ke Polres Aceh Tamiang. Namun, laporan itu ditolak karena kurangnya saksi. Petugas SPBU yang berada di lokasi juga enggan memberikan keterangan sebagai saksi.

Reporter: Khairil Akram

Artikel Terkait

Load More Posts Loading...No more posts.