TERBARU

InternasionalNews

Biadab! Menteri Penjajah Israel Bertekad Perang Gaza Terus Berlanjut, Ingin Hapus Senyuman dengan Tangisan

image_pdfimage_print

ORINEWS.id – Bezalel Smotrich, menteri keuangan sayap kanan Israel, menyatakan bahwa ia mendapat jaminan bahwa perang di Gaza akan terus berlanjut.

Ia mengeklaim, Israel akan meluncurkan pengambilalihan bertahap atas seluruh Jalur Gaza, dilansir Middle East Eye.

Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (18/1/2025), Smotrich mengkritik kesepakatan gencatan senjata yang disetujui oleh kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Jumat.

Smotrich menyebut, bahwa Gaza saat ini hancur dan tidak dapat dihuni, serta akan tetap dalam kondisi seperti itu.

Ia menambahkan: “Jangan terkesan dengan kegembiraan yang dipaksakan oleh musuh kita.”

“Sebentar lagi, kita akan menghapus senyuman mereka dan menggantinya dengan tangisan kesedihan serta ratapan orang-orang yang kehilangan segalanya.”

Smotrich dan partainya, Partai Zionisme Religius, memberikan suara menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Namun, Smotrich tidak jadi keluar dari pemerintahan setelah Netanyahu dilaporkan menyetujui beberapa tuntutan dari partainya.

Menteri sayap kanan ini menyatakan bahwa meskipun partainya tidak dapat mencegah kesepakatan tersebut, mereka dapat “memastikan” melalui kabinet dan “cara lain”, bahwa perang tidak akan berakhir tanpa mencapai tujuan penuh Israel, yaitu penghancuran total Hamas di Gaza.

Ia juga menyebut, fraksinya telah menuntut dan mendapatkan komitmen bahwa metode perang akan diubah sepenuhnya.

Smotrich menegaskan, Israel akan mengambil alih seluruh Jalur Gaza secara bertahap, menghapus pembatasan yang diberlakukan oleh pemerintahan AS, dan meraih kendali penuh atas wilayah tersebut.

Komentar Smotrich tampaknya sangat bertentangan dengan perjanjian yang disepakati antara Israel dan Hamas, yang diterbitkan oleh Middle East Eye awal minggu ini.

Perjanjian tersebut, menetapkan bahwa tahap pertama akan melibatkan pertukaran tahanan Israel dan Palestina, pemulangan warga sipil Palestina yang mengungsi di dalam negeri ke rumah mereka di Gaza utara, serta evakuasi warga Palestina yang terluka ke Mesir melalui Penyeberangan Rafah.

BACA JUGA
Indonesia di Mata Para Dubes Negara Sahabat

Kesepakatan ini juga mencakup penarikan pasukan Israel ke garis batas sepanjang 700 meter di sepanjang perbatasan antara Israel dan Gaza.

Tahap kedua, di mana semua tahanan Israel akan dibebaskan sebagai imbalan atas penarikan total pasukan Israel dari Gaza, masih akan dibahas di kemudian hari.

Tahap kedua akan diikuti oleh tahap ketiga, yang hingga kini belum dibahas secara detil.

Namun, diperkirakan bahwa tahap ketiga akan melibatkan pengembalian jenazah tahanan dan tawanan yang tewas.

Pengumuman juga akan dibuat terkait rencana rekonstruksi Gaza selama tiga hingga lima tahun, yang akan diawasi oleh pihak internasional.

Pasukan Israel melancarkan serangan di Gaza

Sementara itu, kantor berita Palestina Wafa melaporkan bahwa pasukan Israel meledakkan bangunan tempat tinggal di kamp pengungsi Nuseirat, di Jalur Gaza bagian tengah.

Ditambahkannya, pasukan Israel juga melancarkan serangan udara di Kota Gaza bagian utara dan menembaki Kota Rafah bagian selatan.

Belum ada informasi mengenai korban jiwa.

Serangan itu terjadi saat gencatan senjata Israel-Hamas tinggal beberapa jam lagi untuk mulai berlaku.

Pertahanan Sipil Palestina mengatakan pasukan Israel telah menewaskan sedikitnya 122 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, sejak kesepakatan gencatan senjata diumumkan pada hari Rabu (15/1/2025.[]

Artikel Terkait

Load More Posts Loading...No more posts.