ORINEWS.id – Sejumlah nama beredar sebagai sosok yang digadang gantikan Hasto Kristiyanto di PDIP.
Penetapan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka oleh KPK membuka spekulasi mengenai kandidat yang akan menggantikannya di posisi tersebut.
Misalnya saja, Pengamat komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga mengatakan bahwa sejatinya ada 5 nama kader PDIP yang berpotensi menjadi Sekjen PDIP.
Berikut profil singkat mereka.
1. Ahmad Basarah
Politikus dari PDIP ini pernah menyebut Gibran Rakabuming Raka sebagai pembangkang.
Hal ini terjadi setahun menjelang Pilpres 2024, atau sekira medio 2023.
Basarah mengatakan Gibran membangkan lantaran tak tegak lurus dengan keputusan Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Yakni keputusan soal penentuan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) 2024.
Diketahui, PDIP telah memiliki pasangan calon di kontestasi Pemilu Presiden (Pilpres) 2024, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Namun, alih-alih mendukung, Gibran justru maju sebagai wakil dari Prabowo Subianto.
2. Bambang Wuryanto
Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul kini adalah Wakil MPR RI periode 2024-2029.
Ia merupakan utusan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Memang nama Bambang Pacul bukanlah orang asing di pemerintahan Indonesia. Diketahui ia telah berkiprah selama 20 tahun sebagai anggota DPR RI.
Bambang mengawali karier sebagai seorang dosen.
Ia juga merupakan lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Bambang saat ini juga masih menjabat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah.
Bambang mengawali kariernya di dunia politik dengan mengikuti Badiklatpus DPP PDIP pada tahun 2000-2004.
Selepas itu, ia diamanahi untuk menjadi staf ahli Fraksi PDIP di MPR.
Semenjak saat itu, karier politiknya terus menanjak. Ia terpilih sebagai Anggota DPR RI sejak 2004 hingga sekarang.
3. Said Abdullah
Politikus PDI Perjuangan ini sejak usia muda telah merintis karier di partai berlambang kepala banteng.
Diawali sebagai Ketua DPC Banteng Muda Indonesia Kabupaten Sumenep pada 1982-1985 karier Said Abdullah di PDI-P terus melesat.
Sejumlah posisi penting menjadi tanggung jawabnya. Kini pria kelahiran Sumenep 22 Oktober 1962 ini menjabat Ketua DPP PDI-P bidang perekonomian.
Said Abdullah dikenal sebagai seorang yang loyal dan setia pada Megawati Soekarnoputri.
Saat Kongres PDI di Medan tahun 1996, ia setia mengikuti jalan politik sang putri Proklamator RI tersebut, dan menolak kepemimpnan Soerjadi yang mengambil alih kepemimpinan Megawati di PDI.
Kesetiaannya kepada Megawati ditegaskan dengan memilih ikut Kongres V PDI di Bali dan mengesahkan kepemimpinan Megawati sebagai Ketua Umum PDI periode 1998-2003.
Megawati kemudian mengubah nama PDI menjadi PDI Perjuangan (PDI-P) agar bisa menjadi peserta pemilu 1999.
Pada Pemilu 2024, Said kembali maju sebagai caleg dari dapil Jawa Timur XI meliputi Bangkalan, Pamekasan, Sampang, dan Sumenep.
Di Pileg 2024 ini Said menjadi caleg yang meraih suara tertinggi secara nasional, ia tercatat meraih 528.815 suara.
Said memperoleh 58.539 suara dari Bangkalan, 172.404 suara dari Sampang, 26.377 suara dari Pamekasan, dan 271.495 suara dari Sumenep.
Perolehan suara Said setara dengan 80,13 persen dari seluruh perolehan suara PDI-P di dapil Jatim XI.
4. Utut Adianto
Politisi PDI Perjuangan ini telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam kariernya, baik sebagai atlet catur maupun sebagai politisi
Saat ini ia menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR RI periode 2024-2029.
Utut Adianto, memiliki perjalanan karier yang unik.
Pria kelahiran Jakarta, 16 Maret 1965 ini awalnya adalah seorang pecatur legendaris Indonesia yang berhasil meraih gelar Grandmaster Internasional pada usia 21 tahun, menjadikannya pecatur termuda Indonesia yang meraih prestasi tersebut pada masanya.
Perjalanan politik Utut dimulai saat ia terpilih sebagai anggota DPR RI pada 2009 mewakili daerah pemilihan Jawa Tengah VII (Kebumen, Banjarnegara, dan Purbalingga).
Dalam waktu singkat, ia dipercaya untuk mengemban berbagai posisi penting, termasuk menjadi Ketua Fraksi PDI-Perjuangan dan Wakil Ketua Komisi X DPR RI periode 2014-2019.
Prestasi politik Utut terus menanjak hingga ia diangkat menjadi Wakil Ketua DPR Bidang Akuntabilitas Keuangan Negara dan Badan Urusan Rumah Tangga pada 20 Maret 2018.
5. Deddy Sitorus
Deddy Yevri Hanteru Sitorus, M.A nama lengkap Deddy Sitorus.
Lahir 17 November 1970, saat ini Deddy Sitorus menjabat Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Kalimantan Utara.
Deddy Sitorus menjabat Anggota DPR RI sejak 2019.
Deddy Sitorus pernah menjadi calon anggota DPR-RI masa bakti 2014–2019 untuk daerah pemilihan Riau II namun gagal terpilih.
Deddy Sitorus menghabiskan masa kecilnya di Pematang Siantar, Sumatera Utara.
Di DPP PDIP Deddy Sitorus dipercaya sebagai salah satu ketua DPP PDIP bidang Pemenangan Pemilu.
Di Pilpres 2019, Deddy Sitorus adalah Anggota Tim Kemenangan Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin.
Sementara di Pilpres 2024 lalu, Deddy Sitorus dipercaya sebagai sekretaris tim relawan pemenangan Ganjar-Mahfud MD.
Ia belum lama ini juga mengusulkan posisi Polri dikembalikan di bawah TNI atau Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Usulan ini muncul setelah melihat hasil sementara Pilkada Serentak 2024.
Di mana PDIP merasa kekalahan mereka di Pilkada 2024 disebabkan oleh pengerahan aparat kepolisian yang diistilahkan ‘parcok’ alias partai coklat.
“Kami sedang mendalami kemungkinan untuk mendorong kembali agar Kepolisian Negara Republik Indonesia berada di bawah kendali Panglima TNI atau Kementerian Dalam Negeri,” ungkap Ketua DPP PDI-P, Deddy Yevri Sitorus.
Pernyataan Deddy Sitorus memantik beragam tanggapan dari elemen masyarakat, baik yang pro dan kontra