ORINEWS.id – Korps Bhayangkara kembali tercoreng dengan adanya insiden penembakan yang terjadi di Mapolres Solok Selatan, Sumatra Barat pada Jumat (22/11/2024) dini hari.
Dalam insiden tersebut, Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ulil Ryanto Anshari tewas mengenaskan dengan luka tembak di bagian kepala. Penembakan dilakukan oleh rekannya yakni Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Selatan, AKP Dadang Iskandar
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kasus ini bermula dari penangkapan terhadap sejumlah penambang pasir dan batu ilegal di galian C yang dilakukan oleh AKP Ulil Ryanto bersama anggotanya dari Satuan Reskrim. Namun AKP Dadang diduga tidak senang dengan aksi penangkapan itu, hingga terjadi penembakan.
Terkait kasus penembakan itu, Kapolda Sumbar Irjen Suharyono mengaku masih mendalami motif yang terjadi antara dua anggotanya tersebut.
“Secara khusus kita belum bisa mendetailkan misalnya kausalitas antara korban dengan pelaku karena masih kami dalami,” katanya.
Selain mengamankan pelaku, pihaknya juga menyita sejumlah barang bukti berupa senjata api yang digunakan AKP Dadang untuk menghabisi nyawa AKP Ulil Ryanto yakni pistol jenis HS bernomor 260139.
Senjata api dinas tersebut memiliki spesifikasi magazin berisi 15 peluru dengan kaliber 9 milimeter. Meski tidak disebutkan secara detail, namun secara umum pistol jenis HS adalah senjata api semi otomatis yang diproduksi oleh HS Produkt, Kroasia.
Di Indonesia, jenis HS yang banyak digunakan oleh Polri adalah HS 9 dan HS 2000.
Senjata ini biasanya dipakai oleh jajaran Korps Brimob Polri, khususnya untuk unit-unit khusus seperti tim anti teror dan misi Polri di PBB.
HS Produkt didirikan pada tahun 1991 oleh dua insinyur mekanik, Ivan Zabcic dan Marko Vukovic.
Vukovic dikenal sebagai perancang utama di balik sebagian besar produk senjata, sedangkan Zabcic adalah ahli senjata yang memiliki pengalaman sebagai veteran perang Kroasia.
Pertengahan tahun 2001, HS Produkt menjalin kontrak jangka panjang dengan perusahaan Amerika, Springfield Inc. yang merupakan pemasok senjata utama bagi polisi AS, militer, FBI dengan berbagai produknya termasuk pistol HS.
Di Indonesia, HS 9 telah digunakan Korps Brimob Polri untuk memperkuat persenjataan unit khusus mereka seperti unit CRT (Crisis Response Team) melawan aksi teror, serta digunakan dalam penugasan internasional Polri di PBB dalam misi Formed Police Unit (FPU) di Sudan.
HS Produkt memproduksi pistol HS 9 dengan tiga tipe yaitu HS-9 Standard, HS 9 Tactical, dan HS 9 Sub-Compact
Spesifikasi Jenis Pistol HS:
HS-9 Standard
– Model: HS-9 cal 9X19 4″
– Kaliber: 9X19
– Berat tanpa magasin: 705 gram
– Kapasitas magasin: 16 rd/ 10 rd/ 15 rd (MOD TR)
– Berat magasin kosong: 85 gram
– Berat magasin terisi penuh: 280 gram (16 rounds)
– Panjang keseluruhan: 180,5 mm
– Panjang barrel: 102,5 mm
– Tinggi: 139,5 mm (2)
HS 9 Tactical
– Model: HS-9 TACTICAL cal 9X19 5“
– Kaliber: 9×19 mm
– Berat tanpa magasin: 750 gram
– Kapasitas magasin: 16 rd (10 rd)
– Berat magasin kosong: 85 gram
– Berat magasin terisi penuh: 280 g
– Panjang keseluruhan: 204 mm
– Panjang barrel: 127 mm
– Tinggi: 139,5 mm (3)
HS 9 Sub-Compact
– Model: HS-9 SUB-COMPACT cal 9X19 3“
– Kaliber: 9×19
– Berat tanpa magasin: 670 gram
– Kapasitas magasin: 13 rd / 10 rd (dengan adaptor: 16 rd)
– Berat magasin kosong: 70 gram
– Berat magasin terisi penuh: 230 gram
– Panjang keseluruhan: 157,5 mm
– Panjang barrel: 79,5 mm
– Tinggi: 120,5 mm (4).[]