ORINEWS.id – Kehadiran Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, dalam kampanye pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah nomor urut 2, Ahmad Luthfi-Taj Yasin, di Purwokerto, Banyumas, pada Sabtu (16/11/2024), menuai kritik dari Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi.
Muslim menilai langkah Jokowi tidak sesuai dengan keteladanan yang seharusnya ditunjukkan oleh seorang mantan presiden. Ia membandingkan Jokowi dengan pendahulunya, seperti Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang menurutnya tidak pernah terlibat langsung dalam kampanye pilkada.
“Seharusnya Jokowi meniru mantan Presiden Megawati dan SBY yang tidak ikut kampanye pilkada,” ujar Muslim seperti dilansir RMOL, Minggu (17/11/2024).
Lebih lanjut, Muslim mempertanyakan alasan Jokowi ikut berkampanye. “Apa karena nganggur sudah mantan dan nggak ada kerjaan sehingga cari kesibukan?” tambahnya.
Muslim juga mengingatkan, Jokowi sebaiknya menjadi panutan dengan tidak turun langsung ke arena politik pilkada. Menurutnya, keterlibatan seorang mantan presiden dalam kampanye tidak memberikan pengaruh signifikan, terlebih dengan aturan yang membatasi keterlibatan aparatur sipil negara (ASN), TNI, dan Polri dalam politik.
“Kalau pun turun kampanye, pengaruhnya tidak besar lagi. Apalagi ASN, TNI/Polri ada sanksi pidana,” tegas Muslim.[]