TERBARU

Internasional

Rusia Pasok Senjata ke Iran Pasca Seruan Perang Terhadap Israel

image_pdfimage_print

ORINEWS.ID, Teheran – Rusia dilaporkan langsung memasok Iran dengan sejumlah persenjataan pasca seruan perang dari Imam Iran, Ayatollah Ali Khamenei, terhadap Israel. Seruan ini muncul setelah pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyah, oleh Israel pada Rabu lalu.

Sebuah pesawat angkut militer Ilyushin Il-76TD yang mengangkut paket kargo senjata dilaporkan telah mendarat di Bandara Internasional Imam Khomeini, Teheran. Informasi ini diungkap oleh akun Iran Observer di platform X.

“Pesawat Il-76TD milik Gelix Airlines mendarat di Bandara Teheran pada tanggal 2 Agustus, mengkhususkan diri dalam pengangkutan senjata,” tulis akun Iran Observer, seperti dilansir dari Timeline Daily. Pesawat ini sering digunakan Rusia untuk mengangkut logistik militer, dan diketahui berangkat dari Bandara Internasional Vnukovo di Moskow pada Sabtu (3/8/2024).

Pemerintah Rusia hingga kini masih enggan memberikan komentar terkait pengiriman senjata ini. Namun, banyak pengamat menilai pengiriman tersebut dilakukan Rusia menjelang serangan Iran ke Israel.

“Asal muasal penerbangan dan muatannya telah memicu kecurigaan bahwa Rusia mungkin memasok senjata kepada Iran. Mengingat Moskow memiliki hubungan kuat dengan Teheran, bahkan baru-baru ini Moskow mengutuk pembunuhan tersebut dan memperingatkan akan adanya dampak buruk bagi kawasan tersebut,” ujar seorang analis militer.

Rusia dan Iran diketahui memiliki hubungan kerja sama yang erat. Hal ini terlihat dari saling memasok senjata untuk melawan musuh masing-masing negara. Beberapa waktu lalu, perusahaan senjata Rusia mengundang delegasi Iran untuk tur belanja VIP di pabrik senjatanya, menjanjikan produk yang diinginkan Teheran yakni sistem pertahanan udara yang bisa menembak jatuh pesawat musuh. Rusia juga menyediakan bantuan teknis untuk satelit mata-mata Iran serta membantu membangun roket untuk membawa lebih banyak satelit ke luar angkasa.

BACA JUGA
Nasir Djamil: UNHCR dan IOM Gagal Urusi Pengungsi Rohingya

Rusia menjadi negara yang paling vokal mengutuk serangan Israel yang menewaskan Ismail Haniyeh. Pemerintah Rusia menyebut serangan tersebut melanggar hukum internasional.

“Jelas bahwa penyelenggara pembunuhan politik ini menyadari sepenuhnya konsekuensi serius dari tindakan yang mengancam ini bagi seluruh wilayah,” sebut pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Rusia. Mereka menambahkan bahwa pembunuhan Haniyeh akan berdampak sangat negatif terhadap jalannya kontak tidak langsung antara Hamas dan Israel, dalam kerangka persyaratan gencatan senjata yang disepakati bersama di Jalur Gaza.

Kecaman juga disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Mikhail Bogdanov, yang menyebut serangan tersebut sebagai pelanggaran hukum internasional. Menurutnya, pembunuhan terhadap Haniyeh di Teheran merupakan tindakan politik yang sama sekali tidak dapat diterima.

Hubungan erat kedua negara ini mengarah pada spekulasi bahwa Rusia mungkin memiliki peran strategis dalam serangan Iran ke Israel yang dikabarkan akan dilakukan dalam waktu dekat.

Artikel Terkait

Load More Posts Loading...No more posts.