ORINEWS.ID, Banda Aceh – Kapolda Aceh, Irjen Pol Achmad Kartiko, menyebutkan saat ini Aceh masuk dalam tahap darurat pintu masuk peredaran narkotika terutama jaringan internasional yang diselundupkan melalui perairan di wilayah paling barat Indonesia itu.
“Aceh darurat untuk pintu masuk narkoba. Dan jika kita bisa menghadang masuknya narkoba di Aceh, kita bisa menyelamatkan seluruh generasi muda Indonesia,” kata Kapolda dalam konferensi pers pengungkapan tindak pidana narkotika jenis sabu seberat 31 kg dan ganja 370 kg, dari Jaringan Internasional Thailand-Indonesia (Aceh) di Aula Makhdum Sakti Lantai III, Mapolda Aceh, Rabu (5/6/2024).
Menurutnya, provinsi Aceh dengan garis pantai sepanjang 2.666 KM, dianggap sangat rentan terhadap penyelundupan barang ilegal, termasuk narkotika.
“Wilayah kita banyak ditemukan pelabuhan pelabuhan tikus. Bahkan, juga banyak nelayan kita yang tergiur untuk menjemput narkotika di laut,” ujar Kapolda, menandakan tingginya risiko penyelundupan melalui perairan Aceh.
Karena itu, Kapolda menyerukan perlunya edukasi yang intensif bersama pemerintah daerah dan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh. Kata dia, koordinasi dengan panglima laut melalui Direktorat Pol Air, juga telah dilakukan untuk mencegah Aceh menjadi gerbang masuk narkoba ke Indonesia.
“Kita akan terus melakukan upaya-upaya preventif dalam mengedukasi masyarakat jangan sampai kita dijadikan tempat untuk pintu masuknya narkoba,” ujar Kapolda.
Di sisi lain, Kapolda juga menyatakan bahwa Mabes Polri telah diminta untuk meningkatkan jumlah Satpol Air di beberapa wilayah Aceh, mengingat keterbatasan jumlah unit Pol Air yang ada saat ini. Penambahan unit-unit ini akan didukung dengan sarana prasarana seperti kapal-kapal kecil untuk memantau jalur-jalur tikus penyelundupan barang haram tersebut.
“Penempatan unit-unit Pol Air baru telah disurvei oleh tim dari Mabes Polri di wilayah Aceh Tamiang, Aceh Besar, dan juga Nagan Raya. Dengan adanya penambahan unit Satpol Air yang dilengkapi kapal ini, kita harapkan dapat meningkatkan upaya pencegahan masuknya barang-barang ilegal ke Aceh,” pungkas Kapolda. []