Orinews.id|Banda Aceh – Dalam wawancara eksklusif dengan orinews, aktivis perempuan yang juga Direktur Katahati Institute, Raihal Fajri menekankan pentingnya keterwakilan perempuan dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Aceh 2024.
Raihal, yang telah lama berkecimpung dalam advokasi hak-hak perempuan, menyatakan dukungannya terhadap calon gubernur atau wakil gubernur Aceh dari kalangan perempuan.
“Keterwakilan perempuan bukan hanya soal kualitas, tapi juga kuantitas. Perempuan di Aceh memiliki kemampuan dan rekam jejak yang memadai, baik itu sebagai politisi, akademisi, maupun pengusaha,” ujarnya saat diwawancarai orinews.id, Jum’at (19/4/2024).
Raihal mengkritik kebiasaan politik yang seringkali menempatkan perempuan sebagai pelengkap quota di menit-menit terakhir. Menurutnya, diskusi tentang calon gubernur atau wakil gubernur dari perempuan harusnya sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelum Pilkada dimulai.
“Kita perlu membuka diskusi lebih luas bahwa perempuan sudah harus ditempatkan sebagai calon gubernur atau wakil gubernur Aceh, tapi syaratnya, jangan hanya dianggap sebagai pelengkap,” tegas Raihal.
Ia juga menyoroti potensi calon dari kalangan akademisi, mengingatkan pada figur Zulfinar, seorang guru SMP Unggul 1 Pidie, lulusan Australia, yang pernah mencalonkan diri menjadi wakil Gubernur Aceh pada Pilkada tahun 2012 silam.
“Namun bagi saya pribadi, latar belakang akademisi bukanlah syarat mutlak, yang terpenting adalah kemampuan untuk memimpin dan mengkonstruksikan visi Aceh ke depan,” imbuhnya.
Dengan Pilkada yang akan dimulai pada November 2024 mendatang dan waktu pendaftaran yang semakin dekat, Raihal berharap nantinya akan muncul calon gubernur atau wakil gubernur Aceh dari perempuan yang berkualitas.
“Kita membutuhkan pemimpin yang dapat melihat Aceh secara keseluruhan, membangun hubungan baik dengan pemerintah pusat, dan mengintegrasikan agenda lokal dengan nasional,” tutup Raihal.
Harapan Raihal terhadap keterwakilan perempuan di puncak kepemimpinan Aceh menjadi sorotan penting menjelang Pilkada 2024. Dengan banyaknya potensi perempuan Aceh yang berkualitas, masyarakat dan partai politik diharapkan dapat memberikan ruang yang lebih besar bagi perempuan untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah.
|Reporter: Wanda