Orinews.id|Meureudu – Tanaman Padi milik warga Kecamatan Jangka Buya, Pidie Jaya (Pijay) dalam sepekan terakhir mulai diserang hama ulat serta wereng sehingga mengancam kegagalan bagi pertumbuhan tanaman pangan tersebut.
Seperti diakui M Ridwan (45) salah satu petani di Kecamatan Jangka Buya, Pijay mengatakan, selama sepekan petani diselimuti rasa cemas akibat tanaman padi pada hamparan areal produktif diserang hama ulat atau wereng.
“Kami sangat khawatir akan gagal panen jika kondisi serangan hama ini tidak segera ditindaklanjuti,” sebutnya.
Adapun tanaman padi yang diperkirakan telah berusia tiga pekan lebih itu, kini butuh perhatian pemerintah atau instansi terkait, yaitu Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpang) agar dapat menyelamatkan tanaman padi dari serangan hama tersebut.
Malahan, para petani berupaya secara kontinyu melakukan penyemprotan meski dengan pestisida terbatas.
“Kami menjadi was-was dan mendesak Distanpang untuk segera ditindaklanjuti,” ujarnya.
Menanggapi desakan itu, Kepala Distanpang Pijay, Muzakkir Muhammad mengatakan, sesuai dengan masuk laporan dari penyuluh yang dilakukan beberapa kali ke lokasi tersebut.
Maka dipastikan penyebabnya serangan padi warga di Kecamatan Jangka Buya itu bukanlah serangan ulat atau wereng.
“Kami pastikan hama yang menyerang tanaman padi pada hamparan 0,25 Ha itu disebabkan oleh serangan jamur,” ujarnya.
Selain itu juga pihaknya telah menyampaikan kepada penyuluh untuk melakukan langkah antisipatif dengan penyemprotan lebih kontiyu oleh para petani.
Selain itu juga, perlu diberikan edukasi terhadap para petani untuk memilih benih bibit padi unggul yang bersertifikat agar tahan terhadap serangan hama apapun.
Ada kemngkinan terkadang petani terjebak dalam memilih bibit Galur yang belum jelas lisensi atau sertifikatnya.
“Sejatinya penggunaan bibit padi adalah bibit padi yang telah diuji oleh pihak balai benih sehingga lebih tahan terhadap serangan hama serta hasilnya lebih banyak,” ujarnya.