ORINEWS.id – Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, menanggapi permintaan sejumlah purnawirawan TNI yang mendesak Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mengganti Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melalui mekanisme Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Kaesang menegaskan bahwa Gibran telah terpilih melalui proses pemilihan umum yang sah berdasarkan konstitusi.
“Secara konstitusi, presiden dan wakil presiden kan sudah dipilih langsung oleh rakyat,” ujar Kaesang, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (27/4/2025).
Kaesang enggan mengomentari lebih lanjut soal delapan tuntutan yang diajukan para purnawirawan kepada Presiden Prabowo Subianto, termasuk di dalamnya soal penggantian wakil presiden serta evaluasi terhadap menteri-menteri yang dinilai bermasalah.
“Ya sudah itu tadi, semua kan sudah berdasarkan konstitusi,” kata Kaesang.
Tanggapan Kaesang ini kemudian memicu reaksi dari pengamat politik Umar Hasibuan. Melalui akun media sosial X (dulu Twitter) miliknya, Umar menyindir pernyataan Kaesang.
Ia menilai bahwa proses yang mengantarkan Gibran menjadi calon wakil presiden tidak sepenuhnya berjalan tanpa kontroversi, terutama terkait perubahan ketentuan usia capres-cawapres di Mahkamah Konstitusi.
“Sadar sang. Mas kau itu jd wapres dgn merubah konstitusi,” katanya.
Umar lantas kesal dan mencuit jika semua orang yang ada di Indonesia tak bodoh.
“Lu pikir semua org bodoh di negara ini?” tambahnya. []
