TERBARU

Edukasi

FSH UIN Ar-Raniry Gelar Diskusi Internasional Bahas Aceh Pascakonflik dan Geopolitik Global

image_pdfimage_print

ORINEWS.id – Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Ar-Raniry Banda Aceh mengadakan International Expert Roundtable Discussion dengan tema “Aceh Post Conflict and Global Geopolitics” pada Kamis (24/4/2025).

Kegiatan yang berlangsung di Ruang Kuliah Umum (RKU) Gedung A FSH itu menghadirkan beberapa narasumber diantara Noah Enggeleken dari The University of Amsterdam, Kenneth Yec dari Nanyang Technological University of Singapure dan Unaesah Rahmah dari Leiden University of Netherlands.

Para narasumber tersebut saat ini sedang melakukan riset terkait isu konflik dan teroris yang pernah terjadi di Aceh, Thailand Selatan, Suriah dan berbagai negara yang pada saat ini masih menjadi pembicaraan hangat hingga saat ini.

Dalam paparannya, Noah Enggeleken menyoroti terkait Partai Aceh dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Dalam pengamatannya tentang GAM, Ia melihat terjadi kegentingan antara pemerintahan Indonesia dan Aceh beberapa puluhan tahun lalu yang membuatnya tertarik untuk meneliti hal itu.

Menurutnya, hal ini dipicu oleh segelintiran orang yang punya kuasa, punya uang untuk memuaskan keinginan kebebasan dari suatu kelompok. Disebabkan ada kepentingan individua tau hak-hak yang tidak terpenuhi.

Pembahasan hangat mengenai Partai Aceh, dalam penilaiannya bahwa pengaruh politik yang cukup besar sejak tahun 2009 ini membuat kecenderungan dalam kepemimpinan yang dianggap eksklusif.

Kenneth Yec memberikan pemaparan yang telah dikaji terkait isu konflik di Mindanao, Aceh dan Thailand Selatan.

“Pergerakan konflik diawali dengan pergerakan-pergerakan kecil yang dimulai dari keluarga. Membuat narasi-narasi pergerakan separatisme, lalu disebarluaskan untuk mempengaruhi orang lain, entah itu melalui media ataupun komunikasi lainnya,” ujar Kenneth Yec.

Dalam sesi diskusi ditengah-tengah kegaiatan, salah satu mahasiswa bertanya kepada Unaesah Rahmah, pertanyaan itu berupa 12 Warga Negara Indonesia (WNI) terduga bergabung dengan ISIS di Suriah.

BACA JUGA
USK Raih Predikat Tertinggi dalam Sistem Akuntabilitas

Unaesah Rahmah menyebutkan bahwa saat ini WNI sudah diamankan oleh Mabes Polri di Panti Sosial Jakarta Timur.

Unaesah Rahmah dalam kajian yang sedang dibuat juga mengangkat isu teroris di daerah Timur Tengah.

“Ada beberapa faktor orang-orang tertentu tertarik bergabung teroris karena tidak ada hubungan baik antara masyarakat sipilnya dengan pemerintah dan aparat penegak hukum,” kata Unaesah Rahmah dalam paparannya.

Ia juga menyerukan pentingnya perdamainan dunia demi masa depan negara dan mengakhiri konflik antar negara dan teroris. []

Artikel Terkait

Load More Posts Loading...No more posts.