TERBARU

NasionalNews

Keracunan Massal di Cianjur, DPR Peringatkan BGN Prioritaskan Keselamatan Anak dalam MBG

image_pdfimage_print

ORINEWS.id – Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani, menegaskan bahwa kualitas dan keamanan makanan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus menjadi prioritas utama. Hal ini disampaikan menyusul kasus keracunan yang menimpa puluhan siswa di Cianjur, Jawa Barat, usai menyantap makanan MBG.

“Kualitas dan keamanan makanan untuk anak-anak harus menjadi prioritas utama,” kata Netty saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (1/3/2025).

Netty meminta Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai penanggung jawab utama program untuk memperketat pengawasan terhadap standar operasional pelaksanaan MBG. Ia menekankan pentingnya pengawasan menyeluruh guna memastikan bahwa program ini benar-benar mendukung terwujudnya generasi emas Indonesia.

“Pengawasan terhadap keseluruhan standar operasional harus dilakukan dengan cermat agar bantuan pemerintah tidak berubah menjadi musibah,” ujarnya.

Selain itu, Netty mengapresiasi komitmen para mitra pengelola dapur MBG yang tetap menjalankan tugas meski menghadapi berbagai kendala, termasuk keterlambatan pembayaran dan masalah operasional lainnya.

“Semangat pengabdian dan dedikasi mitra BGN dalam menjalankan program ini harus menjadi pemicu semua pihak untuk menjalankan tugasnya dengan baik,” ucapnya.

Desak Evaluasi Menyeluruh

Netty juga mendesak BGN untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap implementasi MBG, mulai dari pengawasan lapangan, penyediaan makanan yang aman dan bergizi, hingga transparansi dan akuntabilitas dalam pencairan dana.

“MBG harus dipahami sebagai program membangun generasi unggul di masa depan yang membutuhkan dedikasi, kesungguhan, dan dukungan tulus dari semua pihak. BGN sebagai leading sector-nya harus memastikan hal itu terwujud,” kata Netty.

Kasus Cianjur: Puluhan Siswa Diduga Keracunan

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) setelah puluhan siswa dari MAN 1 dan SMP PGRI 1 mengalami gejala keracunan usai mengonsumsi makanan MBG.

BACA JUGA
Pemerintah Perlu Konsolodisi dengan Partai Politik Untuk Golkan RUU Perampasan Aset

Muhammad Reyhan, siswa MAN 1, mengatakan dirinya mulai mengalami gejala keracunan pada pukul 14.30 WIB. Sebelumnya pada pukul 12.00 WIB, dia bersama para siswa lainnya mengonsumsi nasi dengan lauk dari program MBG.

“Tadi siang sekelas makan MBG, isinya nasi dan ayam potong seperti ayam suwir. Setelah itu, sekitar jam setengah tiga mulai pusing, mata juga kunang-kunang. Saya kan pulang, begitu sampai rumah langsung muntah,” kata Reyhan, Senin (21/4/2025).

Menurut siswa kelas 10 itu, ayam suwir tersebut berbau, namun para siswa tetap memakannya. Dia menegaskan jika setelah makan siang, para siswa tidak mengkonsumsi apapun.

“Sedikit berbau, seperti asam begitu. Tapi tetap dimakan karena dikiranya bumbunya begitu,” jelasnya

Menanggapi insiden tersebut, BGN telah mengirimkan sampel makanan ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jawa Barat. Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyatakan bahwa hasil pemeriksaan laboratorium akan keluar dalam waktu maksimal sepuluh hari.

“Kami sedang menunggu hasil dari sampel yang sudah dikirimkan dan akan memperbarui informasi segera setelah hasil keluar,” ujar Dadan.

Ia menyampaikan empati atas insiden tersebut dan menegaskan bahwa keselamatan siswa merupakan prioritas utama pemerintah dalam pelaksanaan program MBG. []

Artikel Terkait

Load More Posts Loading...No more posts.