ORINEWS.id – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Yahya Zaini menyarankan agar adanya tes kejiwaan yang dilakukan bagi seluruh peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Hal ini ia sampaikan menanggapi maraknya kasus dokter cabul di Indonesia belakangan ini.
“Saya menyarankan semua Fakultas Kedokteran melakukan tes kejiwaan bagi peserta PPDS, mengingat banyaknya kasus yang melibatkan PPDS. Saya mendapat info FK tidak berkenan melakukan tes kejiwaan tersebut dengan berbagai alasan,” kata Yahya kepada wartawan, Sabtu (19/4/2025).
Lebih lanjut, Ia juga menilai perlu adanya pengawasan yang ketat dari Fakultas Kesehatan di Universitas dan pihak Rumah Sakit tempat para peserta PPDS melakukan praktiknya.
Menurut Yahya, masalah psikis bisa jadi faktor adanya peserta PPDS yang seperti itu. “Masalah psikis bisa juga terjadi karena beban pekerjaan yang berat, untuk itu beban kerja PPDS perlu dikurangi supaya mereka terhindar dari tekanan,” ujarnya.
Selain itu, Politisi dari Golkar tersebut berharap pemerintah seperti Kementerian Kesehatan dan Kemendikti Saintek perlu melakukan pembinaan terhadap FK Universitas dan juga Rumah Sakit.
Baru-baru ini, jagat maya dihebohkan dengan tersebar video hasil rekaman CCTV terkait dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum dokter kandungan di salah satu klinik di wilayah Garut.
Video tersebut tersebar di sejumlah akun media sosial, maupun di grup WhatsApp yang menayangkan seorang dokter sedang memeriksa pasien dengan metode Ultrasonografi (USG).
Video tersebut tidak cukup jelas terkait dugaan arah pelecehannya, hanya menayangkan adanya pergerakan tangan dokter layaknya memeriksa pasien kandungan di area mendekati payudara pasien.
Beberapa hari sebelumnya, publik juga dibuat geleng-geleng kepala ulah kasus kekerasan seksual yang dilakukan dokter cabul Priguna Anugerah Pratama (31 tahun), tenaga medis residen Program Pendidikan Dokter Spesialis Universitas Padjadjaran di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung. []