ORINEWS.id – Profil Jansen Manansang kembali mencuat ke permukaan setelah sejumlah mantan pekerja Oriental Circus Indonesia (OCI) melaporkan dugaan eksploitasi dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) kepada Kementerian Hukum dan HAM.
OCI diketahui masih berada dalam naungan Taman Safari Indonesia (TSI) Group, yang dipimpin oleh Jansen sebagai direktur sekaligus pemilik.
Para eks pekerja menyampaikan kesaksian mengejutkan, seperti perlakuan kasar, kerja paksa dalam kondisi tidak sehat, hingga perlakuan tak manusiawi lainnya.
Beberapa bahkan mengaku sempat dipisahkan dari anaknya dan dipaksa memakan kotoran hewan.
Profil Jansen Manansang Pendiri Taman Safari Indonesia
Mengacu pada situs resmi Taman Safari Indonesia, Jansen Manansang merupakan tokoh sentral dalam pendirian TSI bersama dua saudaranya, Frans Manansang dan Tony Sumampau.
Ketiganya adalah anak dari Hadi Manansang, seorang pemain sirkus keliling asal Shanghai, China.
Jansen, yang lahir di Jakarta tahun 1942, sejak kecil telah hidup dalam lingkungan sirkus keliling. Ia dan kedua saudaranya mengikuti rombongan sirkus bernama Bintang Akrobat dan Gadis Plastik.
Perjalanan keluarga ini dalam membangun Taman Safari terdokumentasi dalam buku Tiga Macan Safari yang terbit pada 2019.
Kiprah Konservasi Jansen Manansang
Jauh sebelum munculnya tuduhan eksploitasi oleh mantan pekerja sirkus, sosok Jansen dikenal luas dalam dunia pelestarian satwa dan lingkungan.
Ia menjabat sebagai Direktur Eksekutif Yayasan Badak Indonesia (YABI) sejak 2022 dan pernah menjadi Dewan Pembina di lembaga tersebut.
Ia juga berperan dalam pembangunan Suaka Rhino Sumatera (SRS) di Taman Nasional Way Kambas.
Pengabdiannya diakui secara nasional. Ia mendapat penghargaan dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) berupa Outstanding Contribution for Animal Welfare serta gelar Father of Wildlife Conservation dari Messenger Of Revival (MORE).
Kesaksian Eks Pemain Sirkus Bikin Publik Terkejut
Salah satu mantan pemain sirkus OCI yang bernama Vivi mengaku mengalami perlakuan kejam selama berada di lingkungan kerja sirkus TSI.
Ia mengungkap bahwa sejak kecil telah diambil oleh pihak pengelola sirkus dan tidak mengetahui siapa orang tuanya.
“Sejak kecil saya sudah dibawa oleh orang sirkus itu. Saya tidak tahu siapa keluarga saya,” kata Vivi seperti dikutip dari kanal YouTube Forum Keadilan TV, Kamis (17/4/2025).
Vivi juga menyebut dirinya kerap dipaksa latihan di malam hari ketika yang lain sedang tidur, dan bahkan kabur menembus hutan untuk melarikan diri dari rumah Frans Manansang.
Namun saat berhasil keluar dan ditolong oleh warga, ia kembali ditangkap dan dibawa ke rumah Frans.
“Waktu itu saya diseret ke kantor. Badan saya disetrum, bahkan alat kemaluan saya juga,” kata Vivi dengan suara bergetar. Ia juga mengaku sempat dipasung selama dua minggu.
Bantahan dari Taman Safari Indonesia
Menanggapi tuduhan yang dilayangkan oleh para mantan pekerja sirkus, pihak Taman Safari Indonesia secara tegas membantah seluruh pernyataan tersebut.
Mereka menilai tuduhan itu tidak berdasar dan akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menyelesaikan perkara ini.
Komunikasi antara pihak OCI, TSI, dan Kementerian Hukum dan HAM masih berlangsung. Dugaan eksploitasi oleh manajemen OCI dan keterlibatan Jansen Manansang pun menjadi perhatian serius publik. []