ORINEWS.id – Yurike Sanger masih 18 tahun saat dinikahi Soekarno. Enggak cuma perbedaan usia, keduanya juga berbeda keyakinan. Meski begitu, mereka melangsungkan pernikahan secara Islam di rumah Yurike pada 6 Agustus 1964.
Presiden pertama RI itu juga menghargai keyakinan istrinya, terbukti dari surat ucapan selamat Natal yang diberikannya. Beberapa saat setelah menikah, wanita berdarah Manado tersebut memutuskan untuk memeluk Islam.
Sayangnya, pernikahan mereka kandas setelah empat tahun. Pada 1967, Soekarno dimakzulkan sebagai presiden lalu menjadi tahanan rumah. Di tengah kondisi yang tidak menentu, ia meminta Yurike untuk mengajukan cerai.
Setelah Soekarno wafat, Yurike Sanger menikah kembali dengan suami kedua yang berprofesi sebagai arsitek. Mereka memiliki empat orang anak dan menetap di Amerika Serikat.
Dia meyakini semua agama adalah baik. “Saya percaya setiap agama mengajarkan kebaikan, dan semua berakar pada satu Tuhan,” katanya, dikutip dari YouTube Hendro Firlesso.
Di pernikahan kedua, dia masih memeluk Islam meski suami barunya non muslim. “Ketika menikah (untuk kedua kalinya). saya masih seorang muslim,” ungkapnya.
Namun akhirnya dia kembali ke Kristen karena pengaruh lingkungan tempat tinggalnya yang mayoritas non muslim.
“Lingkungan saya sejak lahir hingga menikah pertama kali adalah Kristen, sehingga saya memutuskan untuk kembali (memeluk agama Kristen).”
Perbedaan keyakinan adalah hal yang biasa di keluarganya. “Keluarga saya kebanyakan Kristen, walaupun ada juga yang muslim. Beberapa anak dan cucu saya menikah dengan pasangan yang beragama Islam.”
Memasuki usia senja, Yurike Sanger merasakan ketenangan batin. “Kalau saya sih umurnya 79. Tapi saya pikir, ‘wah masih lah Tuhan kasih berkah untuk saya’. Jadi ya puji Tuhan lah, semuanya dari Yang Atas,” katanya dikutip dari Youtube Panglima Kristus yang tayang beberapa bulan lalu.
Dia mengaku sempat merasa gusar saat mendapat kabar keluarga dan koleganya meninggal dunia. Yurike merasa takut, sebentar lagi waktunya juga habis. Sampai-sampai kecemasan itu memicu hipertensi.
“Jadi pada waktu saya umur 66 saya itu enggak bisa tidur karena mikir, ‘Waduh si A (umur) 66, si B (umur) 66, si C (umur) 66. Duh jangan-jangan saya. Aduh jadi takut tidur. Takut lagi tidur enggak bangun lagi. Tapi ternyata Tuhan kasih saya umur sampai 79 tahun,” ungkap Yurike Sanger.
Saat merasakan kecemasan itu, anak dan suaminya lah yang menenangkannya. Kini dia bersyukur bisa melewati semua ujian di hidupnya dan merasakan ketenangan di usia senja. [source:hops]