Rudal China Bisa Tenggelamkan Seluruh Armada Kapal Induk AS Hanya dalam 20 Menit

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

ORINEWS.id – Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Pete Hegseth memberi peringatan tentang kemampuan militer China yang menurutnya sangat mematikan. Hegseth terutama menekankan pada potensi dari rudal hipersonik China yang menurutnya dapat menghancurkan armada kapal induk AS hanya dalam waktu 20 menit.

Hegseth mengatakan bahwa salah satu proyeksi kekuatan militer AS adalah pada armada kapal induknya yang mengamankan berbagai lautan di dunia. Namun, dia mengakui bahwa 15 rudal hipersonik China “dapat menghancurkan 10 kapal induk dalam 20 menit pertama konflik”.

Simulasi Perang

Hegseth mengatakan bahwa AS “kalah dari China dalam setiap simulasi perang” yang dijalankan oleh Pentagon.

“China sedang membangun pasukan yang secara khusus dirancang untuk menghancurkan AS,” kata Hegseth, sebagaimana dilansir Washington Times.

Dia menyalahkan birokrasi AS dan lambatnya perolehan senjata atas meningkatnya keunggulan China dalam konflik dengan AS.

Rudal Hipersonik China

Menurut laporan Departemen Pertahanan AS (DoD) yang diterbitkan pada Desember 2024, teknologi rudal hipersonik China telah maju pesat selama 20 tahun terakhir.

Banyak program rudal RRC yang sebanding dengan produsen papan atas internasional lainnya.

Penempatan rudal balistik jarak menengah (MRBM) yang dipersenjatai kendaraan luncur hipersonik (HGV) DF-17 oleh China akan terus mengubah kekuatan rudal Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), tambah DoD.

Sistem yang mulai digunakan pada 2020 itu dapat menggantikan beberapa unit rudal balistik jarak pendek (SRBM) lama dan dapat digunakan untuk menyerang pangkalan dan armada militer asing di Pasifik Barat.

DF-27 mungkin memiliki opsi muatan HGV selain muatan serangan darat, antikapal, dan nuklir konvensional.

Data resmi militer China menunjukkan kelas jangkauan ini mencakup 5.000–8.000 km (3.107–4.971 mil), yang menetapkan DF-27 sebagai rudal balistik antarbenua (ICBM). Media local mengindikasikan bahwa rudal ini berpotensi dapat menjangkau hingga Alaska dan Hawaii.

Pada 2021 China juga telah menguji HGV jangkauan ICBM yang menempuh jarak 40.000 km (24.854 mil).

Menurut Departemen Pertahanan AS, China memiliki persenjataan rudal hipersonik terdepan di dunia dan telah secara dramatis memajukan pengembangan teknologi rudal hipersonik konvensional dan bersenjata nuklir.