Di Tengah Efisiensi Anggaran, Rektor UIN Ar-Raniry Dorong Layanan Akademik Tetap Optimal

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

ORINEWS.id – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Mujiburrahman mendorong seluruh sivitas akademika untuk tetap menjaga kualitas layanan akademik dan administrasi meski pemerintah tengah memberlakukan kebijakan efisiensi anggaran secara nasional.

Hal itu disampaikan Mujiburrahman saat memimpin apel bulanan yang dirangkaikan dengan kegiatan halal bihalal Idulfitri 1446 Hijriah di Lapangan Rektorat UIN Ar-Raniry, Kamis (17/4/2025).

“Dalam konteks kebijakan negara yang berlaku saat ini di bawah pemerintahan pak Prabowo-Gibran, kita maklumi bahwa ada efisiensi anggaran yang cukup signifikan. Namun, semangat pengabdian tidak boleh surut,” kata Mujiburrahman.

Salah satu dampaknya, kata rektor Mujiburrahman adalah pembatasan pembiayaan operasional kendaraan dinas. Meski para pejabat kampus tetap diperkenankan menggunakan mobil dinas, seluruh biaya operasional ditanggung oleh masing-masing pengguna.

“Kita di UIN Ar-Raniry, mulai dari rektor, dekan, hingga kepala lembaga, tetap boleh menggunakan kendaraan dinas. Namun, operasionalnya menjadi tanggung jawab pribadi, termasuk saya sendiri,” jelasnya.

Mujiburrahman mengingatkan agar efisiensi anggaran tidak memengaruhi semangat kerja dan komitmen dalam memberikan layanan akademik dan administrasi, khususnya kepada mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan.

“Jangan sampai hanya karena anggaran tidak mendukung, lalu kita berubah menjadi sosok yang kehilangan semangat pengabdian. Semangat kita harus tetap semangat pengabdian, bukan semangat penikmat,” tegasnya.

Terkait layanan akademik, Mujiburrahman menekankan bahwa meskipun sebagian besar pegawai tidak masuk kantor pada hari Jumat sesuai dengan ketentuan hari kerja di lingkungan Kementerian Agama, aktivitas perkuliahan harus tetap berjalan normal, terutama yang berbasis laboratorium.

“Kepada para dekan dan direktur pascasarjana, saya minta agar jadwal piket hari Jumat bisa diatur dengan baik. Jumat lalu saya dan Warek I melakukan monitoring dan masih menemukan sejumlah ruang yang tidak terbuka,” ujarnya.

Ia menyebutkan, pihak kampus tengah mengevaluasi pengaturan jam kerja pada hari Jumat demi memastikan pelayanan tetap berjalan dengan baik, termasuk kemungkinan kembali menerapkan hari kerja seperti biasa.

“Yang paling penting adalah semangat kita tetap untuk melayani. Efisiensi anggaran tidak boleh mengurangi etos kerja,” pungkas Mujiburrahman. []