Kematian Misterius TKI Asal Banyuwangi di Kamboja: Kerja Admin Judi Online Sambil Tangan Diborgol

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

ORINEWS.id – Kematian Rizal Sampurna (30), seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, yang terjadi di Kamboja pada Minggu (6/4) lalu, hingga kini masih menyisakan banyak misteri bagi pihak keluarga.

Tanpa adanya keterangan resmi dan bukti dokumen kematian, keluarga Rizal menduga bahwa ia mungkin menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan dipekerjakan sebagai admin judi online.

Saputri (25), sepupu Rizal, mengungkapkan bahwa ia beberapa kali berkomunikasi dengan Rizal selama bekerja di Kamboja.

Meskipun awalnya tidak ada yang mencurigakan, Saputri merasa ada keanehan saat Rizal selalu tampak tergesa-gesa dan berbicara sembunyi-sembunyi saat melakukan panggilan telepon melalui WhatsApp.

“Saya sempat bertanya bagaimana kondisinya di sana. Dia cuma menjawab doakan saja saya supaya selamat dan bisa kembali,” ungkap Saputri.

Rizal dikenal sebagai sosok yang tertutup, sehingga keluarga tidak mengetahui secara detail di mana ia bekerja dan apa pekerjaan yang sebenarnya dilakukannya.

Saputri menambahkan bahwa Rizal pernah bercerita bahwa ia dipekerjakan sebagai seorang scammer.

“Jika tidak bisa tembus target, dia bercerita akan dipindahkan ke Vietnam. Karena itu, dia selalu meminta doa agar bisa memenuhi target dan pulang ke tanah air,” jelasnya.

Dalam video call terakhir, Saputri melihat tangan Rizal terborgol saat bekerja di depan komputer, dan tubuhnya tampak lebih kurus dibandingkan saat terakhir bertemu pada bulan Oktober lalu.

Rizal juga sempat mengaku kepada ibunya, Sulastri, bahwa ia bekerja di pengiriman paket, mungkin untuk menghindari kekhawatiran ibunya yang memiliki riwayat penyakit jantung.

Rizal diketahui telah meninggalkan rumah sejak bulan Oktober lalu, dan baru mengabari keluarganya setelah berada di Kamboja pada bulan Januari.

Informasi mengenai kematiannya yang mendadak pada 6 April lalu semakin menambah kepanikan dan kebingungan keluarga.

“Saya punya feeling anak saya masih hidup. Dan bisa pulang dengan selamat. Saya minta tolong anak saya dikembalikan,” ucap Sulastri dengan penuh harap.

Keluarga Rizal kini berharap agar pihak berwenang dapat membantu mengungkap misteri di balik kematian Rizal dan mencari keadilan bagi korban TPPO yang diduga dialaminya. []

Exit mobile version