ORINEWS.id – Dalam salah satu video yang tayang di kanal YouTube Nikita Willy Official, Ustadz Felix Siauw memberikan penjelasan menyayat hati tentang konflik Israel–Palestina.
Salah satu pertanyaan yang kerap muncul dari masyarakat adalah, mengapa negara-negara Arab tidak membantu Palestina? Dan jawaban Ustadz Felix Siauw memberikan perspektif yang menggetarkan hati.
Ustadz Felix Siauw membuka dengan kisah menyedihkan dari Rafah, saat terjadi pembantaian besar-besaran.
Ustadz Felix menceritakan sebuah surat dari seorang anak kecil Palestina, yang Felix Siauw sebut sebagai surat paling menyayat hatinya.
Kata Ustadz Felix, dalam surat itu tertulis, “kalau kalian menemukan surat ini berarti aku sudah syahid. Aku tidak akan pernah memaafkan penguasa-penguasa negeri-negeri Arab.
Surat tersebut menunjukkan betapa besarnya kekecewaan rakyat Palestina terhadap para pemimpin Arab.
“Mereka adalah orang yang paling dekat dengan kami dan harusnya membantu kami,” kutip Ustadz Felix.
Ustadz Felix menegaskan bahwa kedekatan geografis dan sejarah seharusnya membuat negara-negara Arab merasa memiliki tanggung jawab lebih besar.
Lebih lanjut, Ustadz Felix menggambarkan bahwa alasan utama negara-negara Arab tidak bergerak adalah karena mereka tidak melihat Palestina sebagai keluarga.
“Kalau yang digebukin itu Bapak kita atau ibu kita, turun nggak? Turun!” katanya tegas.
“Tapi karena Palestina dianggap bukan saudara, akhirnya mereka mikir, nimbang-nimbang dulu. Kalau udah mikir, ya udah. Nggak jadi turun,” sambungnya.
Selain faktor empati dan kedekatan, Ustadz Felix juga menyebut teori Politik global yang menyebut negara-negara sekitar Israel sebenarnya bukan dibuat untuk menjadi ancaman, melainkan penyangga.
“Faktanya, negara-negara di sekitar Israel dimerdekakan setelah Perang Dunia Pertama oleh Inggris, sekutu langsung dari Israel,” ungkapnya.
Dengan dua alasan ini, tidak adanya ikatan emosional dan peran strategis sebagai buffer zone, menurut Ustadz Felix, wajar jika masyarakat kecewa terhadap sikap pasif negara-negara Arab.
Namun, pesan yang paling penting dari video ini bukan untuk memperkeruh suasana, tetapi untuk membangkitkan kesadaran dan rasa kemanusiaan, bahwa Palestina butuh lebih dari sekadar doa dan wacana mereka butuh tindakan nyata..***