ORINEWS.id – Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) buka suara terkait adanya gugatan wanprestasi produksi mobil Esemka. Ia menyebut sudah menyerahkan persoalan ini ke pengacaranya.
“Nanti ditanyakan juga ke pengacara. Sudah kita serahkan semuanya ke pengacara. Ini bukan kasus sebetulnya, ya tapi tetap harus dilayani ini negara negara hukum,” kata Jokowi.
Dia mengatakan semua sama di mata hukum dan termasuk warga negara sama kedudukannya. Ditanya apakah akan datang sendiri di persidangan tanggal 24 April, ia mengaku belum konsultasi dengan kuasa hukum.
“Ya, ada gugatan dilayani. Nanti, saya belum konsultasi dengan pengacara (datang atau diwakilkan di PN Solo),” kata dia.
Dia menyebut kalau melihat kriteria pabrik Esemka yang tidak beroperasi. Ia justru bertanya itu pabrik siapa.
“Ya itu pabriknya siapa? Itu kan swasta kan. Sebetulnya kita sebagai wali kota itu hanya mendorong hasil karya anak-anak SMK dengan teknisi-teknisi yang di bidang otomotif kita dorong, kita mau ngajak untuk uji emisi,” ucap dia.
Dia mengatakan setelah uji emisi dan ada yang berinvestasi itu sudah persoalan lain.
“Itu yang memang harus dilakukan oleh pemerintah, tapi setelah itu apa apakah ada yang ingin berinvestasi di situ atau tidak itu sudah persoalan yang lain,” ucap dia.
Meskipun demikian, ia menegaskan investasi bidang otomotif persaingannya tidak mudah. Terlebih juga harus ada bengkel, tidak hanya membuat pabrik saja.
“Kita pun juga mendorong agar ada investor yang mau apa berinvestasi di situ, tapi investasi di bidang otomotif kan saingannya enggak mudah. Pelayanan prima yang juga di semua bengkel ada sangat kompleks sekali bukan hanya membuat tapi harus juga bisa memasarkan. Jadi dan itu adalah urusan swasta,” kata dia.
Ia mengaku tidak begitu mengetahui perkembangan tersebut karena sudah ranah swasta.
“Ya itu sudah di wilayah sektor swasta. Masak kita mengikuti setiap hari, ya yang sudah apa sebagai presiden sudah kita buka. Tetapi masalah produksi, masalah marketing, masalah setelah laku dan tidak laku kan memang harus menjadi urusan perusahaan itu,” ucap dia.
Ia berharap Esemka bisa produksi banyak dan menyerap banyak tenaga kerja.
“Ya, kalau bisa berproduksi lebih banyak kan lebih baik menyerap tenaga kerja, memberikan kesempatan kerja. Produk lokal bagus. Tapi sekali lagi bersaing di dunia bisnis tidak mudah, bersaing di dunia otomotif juga tidak gampang karena banyak merek-merek Eropa di Indonesia juga tutup,” ujar dia.
Jokowi digugat wanprestasi oleh calon pembeli mobil Esemka. Gugatan tersebut sudah dilayangkan ke Pengadilan Negeri Surakarta.
Penggugat adalah Auffa Luqmana yang merupakan calon pembeli mobil Esemka asal Jebres Solo.
Terkait kasus ini, Kuasa Hukum Aufaa, Arif Sahudi sudah mendaftarkan gugatan tersebut secara online di PN Surakarta secara online dengan nomor pendaftaran PN SKT-08042025051.
Arif mengungkapkan kliennya merasa dirugikan atas wanprestasi Jokowi yang menimbulkan kerugian bagi Aufaa.
Selain Jokowi, gugatan juga dilayangkan kepada Wakil Presiden ke-7 Ma’ruf Amin, juga kepada PT Solo Manufaktur Kreasi selaku produsen mobil Esemka.