TERBARU

AcehNews

Bupati Syech Muharram Tutup MTQ ke-10 Tingkat Kemasjidan Baburridha Indrapuri

image_pdfimage_print

ORINEWS.id – Bupati Aceh Besar, Muharram Idris (Syech Muharram) menutup secara resmi seluruh rangkaian pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke 10 Tingkat Kemasjidan Baburridha Lam Ilie, Kecamatan Indrapuri dengan mengusung tema “Melalui MTQ kita siapkan generasi agama yang tangguh dan berakhlak”.

Penutupan pelaksanaan MTQ ke 10 tingkat Kemasjidan Baburridha Lam Ilie, ditandai dengan penyerahan piala bergilir kepada Gampong Seuramoe sebagai juara umum oleh Bupati Aceh Besar Muharram Idris (Syech Muharram) yang didampingi Asisten I Sekda Aceh Besar Farhan AP, Kepala Dinas Syariat Islam Rusdi, Anggota DPRA Fraksi Partai Aceh Hasballah, Camat Indrapuri Irda Junaidi, Imam Masjid Baburridha Lam Ilie Tgk. Suryadi Jamil, di Halaman Masjid Baburridha LamIlie, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar, Selasa (25/03/2025) malam.

Dalam sambutannya, Syech Muharram menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia penyelenggara Musabaqah Tilawatil Quran ke 10 Tingkat Kemasjidan Baburridha Lam Ilie yang sudah bersusah payah untuk melaksanakan kegiatan MTQ ini.

“Saya selaku kepala Pemerintah Aceh Besar berserta jajaran mengapresiasi para panitia yang sudah berkerja keras dan meluangkan waktu, sehingga pelaksanaan MTQ berjalan dengan lancar sampai dengan malam penutupan,” katanya.

Syech Muharram juga memberikan apresiasi kepada seluruh peserta MTQ yang sudah berjuang untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Namun, bagi peserta yang belum mendapatkan kemenangan jangan berkecil hati, dikarenakan pahala yang didapatkan atau diberikan oleh Allah SWT tetap sama dengan para juara.

BACA JUGA
UNESCO Akui Dua Gampong di Aceh Besar sebagai 'Tsunami Ready Community'

“Jadi, bagi yang belum berhasil pada hari ini agar memperdalam lagi ilmu Tilawahnya dan bagi yang menang untuk terus menjaga kemenangannya sampai menuju ke event yang lebih tinggi,” tuturnya.

Orang nomor satu di Aceh Besar itu menyebutkan membaca Al-Qur’an merupakan perbuatan yang sangat baik, apalagi ini dibulan suci Ramadhan, karena bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat berkah, penuh keampunan dan bulan yang rahmat. Karena dibulan ramadhan ini lah pernah terjadi suatu peristiwa besar dalam sejarah islam yaitu malam Nuzulul Quran, malam pertama Allah SWT menurunkan wahyunya melalui Jibril alaihi wa sallam.

“Kira-Kira pada tahun 1415 Masehi atau bertepatan dengan tahun 610 Masehi, waktu itu umur Rasulullah sudah mencapai 40 tahun, pada saat itu Rasulullah singgah di salah satu gua hiraq dan tiba-tiba datang malaikat Jibril atas perintah Allah SWT untuk menyampaikan wahyu pertamanya kepada Rasulullah dengan menyeruh membaca surat Al-Alaq. Maka, Wahyu pertama ini menjadi awal kenabian Nabi Muhammad SAW dan titik awal turunnya Al-Qur’an sebagai pedoman hidup umat Islam,” sebut Syech Muharram.

Kemudian, dengan kegigihan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya untuk mempertahankan Al-Qur’an, sehingga berkat doa ulama tabi’ut tabi’in Al Quran bisa sampai kepada umatnya yang sekarang.

“Namun sangat disayangkan, pada saat Al Quran sudah sampai kepada kita yang sekarang, kebanyakan Al-Qur’an menjadi hiasan dinding saja, sayang seribu sayang dengan kondisi kita saat ini,” tandasnya.

Syech Muharram menuturkan, seorang ibu merupakan diniyah pertama bagi anak-anak. Maka untuk itu, kami mengajak para ibu-ibu untuk kembali pada masa dimana orang tua kita terdahulu mendidik seorang anak dengan membacakan surat-surat Al Quran mulai dari ayunan hingga mereka dewasa. Tapi, sekarang sudah tidak ada lagi yang seperti orang tua kita terdahulu. Kenapa seperti itu, dikarenakan terpengaruh dengan teknologi.

BACA JUGA
Momen Akrab Dua Mantan Gubernur DKI, Bisikan Ahok Bikin Anies Tertawa Terpingkal

“Coba lihat sekarang, semua ibu-ibu sudah ada Handphone, sehingga cintanya lebih besar kepada Handphone dari pada anaknya. Contohnya, pada saat mendodaidi anaknya sambil scrol-scrol tiktok, bila orangtua kita dahulu selalu bersholawat waktu mengayun anaknya. Nah, sekarang coba ubah pola itu, supaya generasi kita bisa menjadi generasi yang kuat agama dan berakhlak,” ajak Syech Muharram.

Ia menambahkan, dalam menegakkan syiar Islam, Pemerintah Kabupaten Aceh Besar juga telah mendeklarasikan dan mengeluarkan seruan untuk shalat berjamaah bagi pegawai sipil dan masyarakat.

“Sekarang, ketika suara adzan sudah berkumandang, maka semua kegiatan diwajibkan dihentikan. Bagi pedagang, usahanya ditutup sejenak, ini semua demi menegakkan syariat islam di Kabupaten Aceh Besar,” pungkasnya.

Gampong Seuramoe berhasil keluar sebagai juara umum dalam ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Ke-X Tingkat Kemasjidan Baburridha Lam Ilie dengan raihan nilai 46, disusul juara Kedua Gampong Ulee Kareung dengan nilai 23. Sementara posisi ketiga diraih Gampong Lam Ilie Teugoh dengan raihan nilai 18.

Sementara 6 Gampong yang masuk dalam kategori terbaik MTQ X Tingkat Kemasjidan Baburridha Lam Ilie tahun 2025 meliputi Gampong Lam Ilie Ganto nilai 8, Gampong Reukih Dayah nilai 6, Remaja Masjid Baburridha LamIlie nilai 6, Gampong Lam Ilie Masjid nilai 5, Gampong Meunara nilai 4 dan Gampong Reukih Dayah perolehan nilai 0.[]

Artikel Terkait

Load More Posts Loading...No more posts.