TERBARU

Politik

Ray Rangkuti: Sebaiknya Hasan Nasbi Mundur atau Cuti

image_pdfimage_print

ORINEWS.id – Direktur Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti menyarankan Hasan Nasbi untuk cuti atau mundur dari jabatan, setelah Kepala Komunikasi Kepresidenan itu membuat pernyataan bernuansa dendam menyikapi teror ke Tempo.

“Sebaiknya saudara Hasan Nasbi untuk mengambil cuti atau bahkan mundur dari jabatannya. Mungkin beliau sedang mengalami persoalan yang rumit,” kata Ray melalui layanan pesan, Sabtu (22/3).

Kantor Tempo pada Kamis (20/3) kemarin menerima teror berupa dikirimi kepala babi.

Pengirim menujukan kepada wartawati Tempo, Francisca Christy Rosana atau Cica ketika mengirim kepala babi tanpa telinga.

Ray menyebut Hasan bisa fokus untuk menyelesaikan masalah ketika cuti atau mengundurkan diri dari pos Kepala Komunikasi Kepresidenan.

Dari situ, Hasan tidak perlu membuat pernyataan kontroversial yang tidak mengesankan perlindungan negara dalam kasus teror ke Tempo.

“Dengan cuti, saudara Hasan Nasbi kiranya bisa lebih fokus untuk menyelesaikan persoalan rumit tersebut, tetapi jika memang posisi ini dirasa tidak lagi sesuai dan pas dengan beliau, memilih mundur merupakan jalan terhormat,” ujar Ray.

Pengamat Politik itu pun mengatakan Hasan bisa kembali ke kampus atau dunia akademis ketimbang mengurusi Kepala Komunikasi Kepresidenan.

“Mungkin akan dapat membuat bakat, pengetahuan, dan kepuasaan akal saudara Hasan Nasbi lebih tercapai,” ujarnya.

Selain mundur atau cuti, Ray menyarankan Hasan Nasbi bisa meminta maaf ke Tempo dan rakyat Indonesia setelah berbicara menanggapi teror ke kantor media tersebut.

Pasalnya, pernyataan Hasan dalam menanggapi teror kepala babi ke kantor Tempo mengesankan pemerintah tidak peduli keselamatan warga.

BACA JUGA
Hasto Minta Dibebaskan dari Kasus Harun Masiku: Saya Minta Paling Lambat 24 Jam!

“Pemerintah tidak peduli pada keselamatan warga negara. Keselamatan warga negara adalah urusan mereka sendiri,” ujar dia.

Kemudian, kata Ray, pernyataan Hasan menanggapi teror ke Tempo menandakan pemerintah mengabaikan kebebasan berpendapat.

“Maka, pengabaian pemerintah atas teror terhadap Tempo memberi sinyal bahwa kebebasan berpendapat tidak dijamin oleh pemerintah,” ujar Ray. [source:jpnn]

Artikel Terkait

Load More Posts Loading...No more posts.