TERBARU

DaerahNews

Gubernur Jabar Buka Suara Soal Pembongkaran Hibisc Fantasy: Tak Ada Ganti Rugi

image_pdfimage_print

ORINEWS.id – Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi buka suara perihal kerugian Hibisc Fantasy yang dibongkar pemerintah provinsi (Pemprov) Jawa Barat lantaran dibangun di atas lahan hijau.

Advertisements
ESDM - RAMADHAN 1446 H

Diketahui Hibisc Fantasy dibongkar atas perintah Dedi Mulyadi lantaran dibangun menyalahi izin karena di atas lahan hijau dan resapan air.

Hibisc Fantasy sendiri ternyata dikelola oleh anak Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Barat PT Jaswita.

Dedi Mulyadi pun buka suara perihal kerugian pihak Pemprov Jawa Barat usai membongkar usaha dari BUMD Jawa Barat tersebut.

Melalui instagramnya Sabtu (8/3/2025) Dedi Mulyadi menyatakan bahwa kerugian akibat pembongkaran tempat rekreasi Hibisc Fantasy di Puncak Bogor bukan tanggung jawab Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.

“Setelah melalui kajian, ternyata seluruh kerugian yang ditimbulkan akibat pembongkaran @hibiscfantasypuncak_bogor bukan merupakan tanggung jawab Pemprov Jawa Barat,” ujar Dedi Mulyadi melalui akun Instagram resminya, @dedimulyadi71, Sabtu (8/3/2025) seperti dimuat TribunJabar.

Dalam video yang diunggah, Dedi tengah berbincang dengan perwakilan pemilik modal Hibisc Fantasy asal Semarang.

Dedi mengatakan bahwa  risiko usaha ditanggung oleh pemilik modal.

“Risiko usaha ditanggung pemodal,” kata Dedi dalam unggahannya.

Dedi mengatakan, tak ada mekanisme atau aturan yang mengharuskan pemerintah membayar ganti rugi atas langkah pembongkaran itu.

Pasalnya, Hibics Fantasy melibatkan anak perusahaan dari BUMD yakni PT Jaswita. Karena itu, tak ada keterkaitan pemerintah dengan perusahaan tersebut.

BACA JUGA
Warisan Terburuk, Prabowo Harus Tanggung Utang Jokowi Rp1.353 T di Awal Pemerintahan

“Mekanisme di pemerintah enggak ada ya. Kalau itu memang ada konsekuensi pemerintah harus mengganti ke pemilik modal ya kita ganti lah Rp40 miliar. Persoalannya kan enggak ada kaitannya (dengan pemerintah), karena ini kan perusahaan yang bukan pemerintah, ini anak perusahaan BUMD,” katanya.

“Jadi kerugian ditanggung sendiri manajemen,” sambungnya.

Sebelumnya Dedi Mulyadi pun menegor para bos-bos BUMD PT Jaswita hingga mereka gelagapan.

Bahkan saat Dedi Mulyadi menanyakan perihal izin bangunan yang dibangun di atas lahan resapan air, para bos BUMD tersebut tidak mampu menjawab.

“Kalau konsepnya beton miring begini air jatuhnya kencang enggak? Ada daerah resapannya enggak?” tanya Dedi Mulyadi sambil dijawab para bos BUMD tersebut dengan gelagapan.

Dedi Mulyadi bahkan blak-blakan bertanya siapa yang mendanai kawasan wisata tersebut.

Sebab dari pengalamannya, BUMD biasanya hanya meminjamkan nama untuk kemudian menerima dana dari investor.

“Siapa yang punya duit? siapa yang bangun ini? Siapa sebutin? Jaswita enggak mungkin punya duit, saya tahu Jaswita hanya jadi boneka,” ungkap Dedi Mulyadi.

Artikel Terkait

Load More Posts Loading...No more posts.