Waskita Karya Cabut dari Bisnis Jalan Tol! Semua Aset Mau Dijual, Ada Apa?

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

ORINEWS.id – PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) memastikan akan hengkang dari bisnis jalan tol. Keputusan ini diambil seiring dengan fokus perusahaan untuk kembali ke bisnis inti di sektor jasa konstruksi serta meningkatkan stabilitas keuangan.

Direktur Utama Waskita Karya, Muhammad Hanugroho, menyampaikan bahwa seluruh aset jalan tol yang dimiliki perusahaan akan didivestasikan secara bertahap. Langkah ini dilakukan agar perusahaan dapat lebih fokus pada core business-nya.

“Back to core itu akan kita lakukan. Jasa konstruksi akan tetap menjadi fokus utama kami. Setelah seluruh jalan tol didivestasi, kami tidak akan lagi masuk ke bisnis jalan tol, kecuali ada penugasan dari pemerintah,” ujar Hanugroho dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR, Rabu (5/3/2025).

Divestasi Lima Entitas Tol

Hanugroho menegaskan proses divestasi ini akan dilakukan secepat mungkin. Waskita Karya juga berencana meningkatkan tata kelola dan kualitas sumber daya manusia pada tahun 2025.

Pada tahun ini, Waskita Karya menargetkan untuk melepas lima entitas usahanya, di antaranya:

  1. Tol Pemalang-Batang senilai Rp 1,6 triliun.
  2. Tol Cimanggis-Cibitung (CCT) senilai Rp 3,3 triliun.
  3. Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat, yang dikelola PT Hutama Marga Waskita (HMW), dengan nilai Rp 53 miliar.
  4. BP Java Integrated Industrial and Port Estate (JIPE) dengan nilai divestasi Rp 51,65 miliar.
  5. PT Waskita Modern Realti dengan nilai Rp 251 miliar.

Dengan total nilai divestasi yang ditargetkan mencapai Rp 5,25 triliun hingga akhir 2025, Hanugroho optimistis bahwa langkah ini akan membantu perusahaan dalam mengurangi liabilitas.

“Semakin cepat divestasi dilakukan, semakin baik bagi perusahaan. Paling tidak, ini bisa mengurangi liabilitas yang menjadi kewajiban manajemen untuk menguranginya,” jelas Hanugroho.

Selain lima entitas tersebut, Waskita Karya juga berencana melepas sisa sembilan aset jalan tol lainnya yang masih dimiliki. Hanugroho menyebut bahwa proses negosiasi dengan calon investor sudah berjalan.

“Target kami sebenarnya yang tadi ada 5 memang on proses, investor-investor ini melakukan 9, tetapi ada yang seperti mungkin tahun lalu sudah pernah kita sampaikan,” ujar Hanugroho.[]