Bappeda Aceh Besar Gelar Desk Pembahasan Perubahan Renja OPD 2025

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

ORINEWS.id – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh Besar menggelar Desk Pembahasan Perubahan Rencana Kerja (Renja) Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Tahun 2025 di Kantor Bappeda Aceh Besar, Rabu (5/3/2025). Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Bappeda Aceh Besar, Rahmawati, serta dihadiri oleh seluruh OPD dan Kecamatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar.

Pembahasan ini bertujuan untuk menyelaraskan program dan kegiatan pembangunan daerah dengan prioritas serta kebijakan strategis pemerintah. Dalam sambutannya, Rahmawati menekankan pentingnya sinkronisasi antara perencanaan OPD dengan visi pembangunan daerah agar setiap program yang dirancang benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

“Kita tidak ingin ada program yang hanya sekadar tertulis di atas kertas tanpa dampak nyata. Oleh karena itu, perubahan Renja ini harus benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan kondisi daerah saat ini,” ujar Rahmawati.

Ia menjelaskan bahwa perubahan Renja OPD merupakan bagian dari upaya evaluasi dan penyesuaian terhadap dinamika pembangunan yang terjadi, baik di tingkat daerah maupun nasional. Dengan adanya desk pembahasan ini, setiap OPD diharapkan dapat menyusun rencana kerja yang lebih realistis, terukur, dan efektif dalam mendukung pencapaian target pembangunan.

“Kita ingin memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil memberikan dampak yang maksimal bagi masyarakat. Oleh karena itu, mari kita susun rencana kerja ini dengan sebaik-baiknya,” imbuh Rahmawati.

Dalam forum ini, berbagai isu strategis yang berpengaruh terhadap perencanaan pembangunan daerah turut dibahas, mulai dari efisiensi anggaran, peningkatan pelayanan publik, hingga penguatan sektor-sektor unggulan di Aceh Besar.

Kegiatan ini berlangsung secara interaktif, di mana setiap OPD diberikan kesempatan untuk mempresentasikan usulan perubahan Renja mereka serta mendapatkan masukan dan arahan dari Bappeda.

Beberapa program prioritas yang menjadi perhatian dalam pembahasan ini mencakup penguatan infrastruktur, peningkatan kesejahteraan masyarakat, pengembangan ekonomi lokal, serta peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan.

Rahmawati juga mengingatkan seluruh OPD agar tetap berpedoman pada prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam menyusun perubahan Renja dengan tetap bercermin dengan visi dan misi Bupati Aceh Besar.

“Setiap OPD harus memiliki perencanaan yang jelas dan akurat. Kita ingin memastikan bahwa anggaran yang digunakan benar-benar berdampak positif dan dapat dipertanggungjawabkan secara transparan,” tegasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Aceh Besar, Khairul Huda yang turut hadir dalam pembahasan perubahan Renja tersebut, menekankan pentingnya koordinasi antar-OPD dalam menyusun program yang berorientasi pada hasil.

“Komunikasi antar-OPD sangat penting agar tidak terjadi tumpang tindih program. Sinergi yang kuat akan membuat pembangunan lebih efektif dan efisien,” ujarnya.

Ia menyampaikan bahwa perencanaan yang matang akan memastikan bahwa kebijakan pembangunan yang diterapkan tidak hanya bersifat jangka pendek, tetapi juga mampu menciptakan dampak yang berkelanjutan bagi masyarakat.

Desk Pembahasan Perubahan Renja OPD Tahun 2025 ini dijadwalkan berlangsung selama beberapa hari ke depan guna memastikan seluruh OPD dapat menyesuaikan rencana kerja mereka dengan arah kebijakan pembangunan daerah yang telah ditetapkan.

Dengan adanya forum ini, diharapkan Aceh Besar dapat memiliki perencanaan pembangunan yang lebih matang dan terarah, sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.[]