ORINEWS.id – Nama Dirut PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri mendapat sorotan tajam. Pasalnya, Simon Aloysius Mantiri tidak terlihat kepemimpinannya dalam menyikapi kasus korupsi tata kelola minyak mentah Pertamina yang mencapai Rp193,7 triliun.
Sehingga banyak pihak yang mencibir sosok Simon Aloysius Mantiri di Pertamina hanya sebagai boneka Presiden Prabowo Subianto.
Karena sejak Simon Aloysius Mantiri resmi menggantikan Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero) pada Senin, 4 November 2024, tidak terdengar aksi pembenahan di tubuh Pertamina.
Simon Aloysius Mantiri memang sudah sejak lama disiapkan Prabowo Subianto untuk duduk di Pertamina.
Sebelum diangkat sebagai direktur utama, Simon pernah menjabat sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen Pertamina. Penetapan ini dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk Tahun Buku 2023 yang berlangsung pada 10 Juni 2024.
Nama Simon sudah dikenal di kalangan komisaris Pertamina. Ia dilantik sebagai komisaris utama dan komisaris independen pada 2 Februari 2024, menggantikan Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok yang mengundurkan diri.
Simon dikenal sebagai orang dekat Presiden Prabowo Subianto dan memiliki peran signifikan dalam Pilpres 2024. Ia merupakan anggota Dewan Pembina Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra.
Pria asal Kamasi, Tomohon, Sulawesi Utara, ini menjabat sebagai Wakil Bendahara TKN bersama Pandu Patria Sjahrir dan 15 orang lainnya di bawah kepemimpinan Thomas A. Muliatna Djiwandono.
Simon memiliki peran yang signifikan dalam kemenangan Prabowo di Pilpres 2024. Selain sebagai Wakil Bendahara TKN, ia juga aktif mengkampanyekan berbagai program Prabowo-Gibran di Sulawesi Utara bersama istrinya, Priscilia Waworuntu.
Gaji Simon Aloysius Mantiri
Sebelumnya beredar laporan keuangan Pertamina pada tahun 2022, Simon Aloysius Mantiri diprakirakan akan menerima pendapatan yang terdiri dari gaji hingga bonus sekitar Rp36,9 miliar per tahun.
Itu artinya, Simon Aloysius Mantiri diperkirakan akan mendapatkan pendapatan berupa gaji, tunjangan hingga tantiem sekitar Rp3 miliar.
Angka itu mengalahkan total gaji dan tunjangan jabatan yang didapat Prabowo sebagai presiden sebesar Rp 62.740.000 per bulan.[]
