ORINEWS.id – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan telah mencopot Kepala SMAN 6 Depok, Kamis (20/2/2025).
Pencopotan ini dilakukan Dedi Mulyadi di hari pertamanya menjabat sebagai Gubernur Jabar periode 2025-2030.
Menurut Dedi, alasan pencopotan Kepala SMAN 6 Depok karena sekolah tetap memberangkatkan siswa pergi study tour ke Jawa Timur (Jatim).
“Saya langsung kerja, hari ini juga langsung kerja,” ujar Dedi di Istana, Jakarta, Kamis.
“Hari ini sudah ada keputusan tentang penonaktifan Kepala SMA Negeri 6 Depok karena dia melanggar surat edaran gubernur yang tidak boleh siswanya berpergian ke luar provinsi,” tambahnya, dikutip dari Kompas.com.
Sosok Kepala SMAN 6 Depok
Hingga berita ini diturunkan, pihak Kepala SMAN 6 Depok belum memberikan statement apapun.
Termasuk saat ramai-ramai masalah study tour yang berujung pelarangan oleh Dedi Mulyadi.
Lalu, siapakah sosok Kepala SMAN 6 Depok?
Dari penelusuran Tribunnews.com, saat ini Kepala SMAN 6 Depok adalah Siti Faizah.
Siti Faizah menjabat sebagai Kepala SMAN 6 Depok sejak pertengahan tahun 2022.
Sebelumnya, Siti Faizah sempat menjabat sebagai Kepala SMAN 2 Depok dan SMAN 10 Depok.
Berdasarkan Nomor Induk Pegawai (NIP) yang beredar, Siti Faizah diketahui lahir pada 3 Oktober 1968. Sehingga saat ini, ia berusia 56 tahun.
Ia diangkat menjadi PNS pada Januari 1992 atau sudah 33 tahun menjadi seorang abdi negara.
Sebagai kepala sekolah, Siti Faizah kerap muncul di sejumlah kegiatan. Terutama di SMAN 6 Depok.
Misalnya, saat Workshop Peningkatan Kompetensi Guru Tahun Ajaran 2024/2025 dan HEXA Campus Exhibition & Job Fair 2024.
Alasan SMAN 6 Depok Tetap Berangkatkan Siswa Study Tour
Diketahui, Dedi Mulyadi sempat melarang SMAN 6 Depok memberangkatkan siswanya study tour dengan tujuan Jawa Timur dan Bali.
Alasan pelarangan itu karena Dedi mendengar keluhan wali murid yang keberatan dengan biaya study tour yang dinilai terlalu besar.
“Saya meminta kepada Kepala SMAN 6 Depok, enggak usah deh study tour-nya,” kata Dedi, Sabtu (15/2/2025) dikutip dari Kompas.com.
Mantan Bupati Purwakarta itu menyebutkan, biaya study tour yang ditetapkan sekolah sekitar Rp 3,5 juta.
Jika ditambah uang jajan, orang tua siswa harus merogoh kocek sebesar Rp 5,5 juta.
Menurutnya, penerapan makna study tour bisa dilakukan di berbagai tempat di Depok, tanpa membebani finansial orang tua murid.
Meski dilarang Dedi, tapi pihak sekolah tetap memberangkatkan 347 siswanya dalam rangka Kunjungan Objek Belajar (KOB) selama delapan hari hingga Senin (24/2/2025).
Menurut Humas SMAN 6 Depok, Syahri Ramadhan, imbauan Dedi Mulyadi itu disampaikan melalui video Instagram yang viral pada Sabtu (15/2/2025), atau dua hari sebelum para murid berangkat study tour.
Menyikapi imbauan Dedi, pada Minggu (16/2/2025), pihak sekolah menggelar rapat darurat.
Dalam rapat tersebut, pihak sekolah mengeklaim mendapat persetujuan dari para wali murid dan komite sekolah untuk tetap memberangkatkan siswa study tour.
“Soalnya kemarin jaraknya cuma satu hari dari video viral milik Pak Dedi ke hari keberangkatan,” ungkap Syahri.
Pihak sekolah mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat terkait hal ini.
Kata Syahri, pihaknya bersurat mengenai klarifikasi kronologi persiapan KOB yang telah dirancang sejak akhir tahun lalu.
Adapun pemilihan Surabaya dan Malang sebagai destinasi study tour juga diklaim telah berlandaskan survei peminatan siswa.
“Kami tahu persis nih minat anak-anak melanjutkan studi ke mana, rata-rata larinya ke sana (Jawa Timur) gitu,” tutur Syahri.[source:tribunnews]