Putra Aceh Dr Faisal Binsar Jadi Session Chair di Konferensi Internasional ICICT 2025

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

ORINEWS.id – Dr. Faisal Binsar, seorang praktisi dan profesional IT putra Aceh, mendapatkan kepercayaan sebagai Session Chair dalam ajang bergengsi 10th International Congress on Information and Communication Technology (ICICT 2025). Konferensi yang diselenggarakan pada 18-21 Februari 2025 di America Square Conference Centre, London, UK ini menghadirkan pakar dari berbagai negara untuk membahas inovasi teknologi informasi dan komunikasi dalam berbagai sektor.

Konferensi ini diselenggarakan pada 18-21 Februari 2025 di America Square Conference Centre, London, Inggris, dan menjadi ajang pertemuan bagi para akademisi, peneliti, serta praktisi industri dari berbagai negara seluruh dunia untuk membahas inovasi terkini di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Information and Communication Technology – ICT). Konferensi ini menjadi platform bagi para peneliti untuk berbagi wawasan mengenai strategi pengembangan infrastruktur digital dan penerapan teknologi dalam berbagai bidang industri dan manajerial.

Sebagai Session Chair, Dr. Faisal Binsar bertanggung jawab untuk mengulas dan memimpin diskusi terhadap enam penelitian internasional dari berbagai negara yang berfokus pada perkembangan teknologi digital. Peran ini menjadi bukti kepercayaan komunitas akademik internasional terhadap kontribusi Dr. Faisal dalam bidang riset teknologi digital.

International Congress on Information and Communication Technology (ICICT 2025). Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
International Congress on Information and Communication Technology (ICICT 2025). Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Selain menjadi Session Chair, Dr. Faisal juga mempresentasikan dua penelitian digital analitik yang berkontribusi dalam pengembangan ICT, khususnya di bidang pendidikan dan pertanian di Indonesia. Penelitian pertama berjudul “Public Perception of ICT and Governance of Educational Curriculum Transformation: Analyzing Online Discussions in Indonesia”.

Studi ini menganalisis persepsi publik terhadap kebijakan Kurikulum Merdeka di Indonesia menggunakan analitik digital. Data diperoleh dari berbagai platform digital seperti media sosial, berita daring, dan blog. Metode Latent Dirichlet Allocation (LDA) digunakan untuk mengidentifikasi pola diskusi dan sentimen publik terhadap implementasi kebijakan pendidikan ini.

Temuan studi ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi pemangku kebijakan dalam merancang kebijakan pendidikan yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Penelitian kedua dengan judul “Navigating Market Volatility in Agriculture through Digital Analytics: Lessons from Indonesia’s Coffee Sector”.

Penelitian ini berfokus pada volatilitas pasar kopi di Indonesia dengan menggunakan analitik digital untuk memahami pola sentimen dan tren dalam industri kopi. Metode Gibbs Sampling for Dirichlet Multinomial Mixture (GSDMM) diterapkan untuk menganalisis perbincangan publik terkait industri kopi, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi harga kopi dan dampaknya terhadap kesejahteraan petani. Studi ini memberikan wawasan bagi pemangku kebijakan dan pelaku industri dalam menghadapi dinamika pasar dan merancang strategi yang lebih adaptif.

International Congress on Information and Communication Technology (ICICT 2025). Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
International Congress on Information and Communication Technology (ICICT 2025). Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Konferensi ini juga diisi dengan berbagai sesi diskusi panel, lokakarya, dan acara networking yang memberikan kesempatan bagi peserta untuk membangun kolaborasi riset dan memperluas jejaring profesional di tingkat internasional. Selain itu, ICICT Excellence Awards juga akan diberikan kepada penelitian-penelitian yang memberikan kontribusi signifikan dalam bidang teknologi informasi.

Dr. Faisal Binsar adalah seorang praktisi dan profesional IT asal Aceh dengan keahlian di bidang digital analytics, big data, kecerdasan buatan untuk bisnis dan ekonomi, serta manajemen layanan kesehatan. Ia menyelesaikan pendidikan Doktor di bidang Digital Management dari BINUS University (2024) setelah meraih gelar Magister Manajemen Sistem Informasi dari BINUS University (2020) dan Sarjana Teknologi Informasi dari Telkom University (2002).

Perannya sebagai Session Chair dan pemakalah menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan oleh akademisi Indonesia mampu bersaing di tingkat global dan memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan partisipasi dalam konferensi ini, diharapkan semakin banyak akademisi dan peneliti dari Indonesia yang dapat berkontribusi dalam forum-forum akademik internasional, membawa inovasi, serta memperkuat posisi Indonesia dalam riset dan pengembangan teknologi digital global.

Dr. Faisal juga menegaskan bahwa keterlibatan akademisi dalam riset internasional harus terus didorong untuk menghasilkan solusi inovatif yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas, khususnya dalam sektor pendidikan dan pertanian yang menjadi fokus utama penelitiannya. Keberhasilan ini menjadi langkah maju dalam memperluas jejaring akademik internasional dan meningkatkan kualitas riset yang berorientasi pada pengembangan teknologi digital untuk keberlanjutan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Sebagai peneliti aktif, ia telah menghasilkan berbagai publikasi ilmiah yang terindeks di Scopus, Web of Science, IEEE Xplore, dan Google Scholar. Dr. Faisal juga pernah meraih International Best Presentation Award di International Conference on E-Business and Applications 2022 di Singapura dan telah beberapa kali dipercaya sebagai Session Chair dalam konferensi internasional, termasuk WorldS4 2024 di Brunel University, London.[]