ORINEWS.id – Belakangan viral nama Bu Guru Salsa diberbagai platform media sosial seperti TikTok dan Twitter, pencarian link video sang guru sampai heboh.
Diketahui akun TikTok bernama @sissalsaa ini menjadi viral lantaran kontennya yang tak biasa.
Namun baru-baru ini kemunculan tautan video dengan klaim kontroversial turut menyeret nama Bu guru Salsa hingga jadi perbincangan.
Ditelusuri Tribunjambi.com, Bu Guru Salsa seorang pengajar cantik memiliki kharisma di sosial media.
Bahkan beberapa kontennya dalam mengajar ada pendekatan unik pada siswa.
Selain itu ia juga sering live streaming untuk interaksi langsung dengan pengikutnya.
Ditengah kepopulerannya, beredar sejumlah tautan video dengan klaim kontroversial yang dikaitkan dengan Bu Guru Salsa.
Bahkan beberapa warganet menyebut lima tautan video dengan judul senasional, seperti “Bu Guru Salsa Viral New”.
Namun, hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi mengenai keaslian video tersebut.
Tak sedikit sejumlah akun TikTok menautkan nama tersebut dengan memasukan video Bu Guru Salsa dengan penampilan yang cukup seksi.
Seperti dari akun TikTok @salsaguruviral yang memperlihatkan video Bu Guru Salsa dengan berpenampilan seksi.
Bahkan banyak warganet yang penasaran dengan link video yang diduga mengarah yang negatif.
@jimelrehangacor: Barusan nonton di tiktoknya cc_salsa1 pulen poll jir
@cc_salsa1: Baru aja nonton videonya di tiktoknya cc_salsa1
@Bang Al: Udah liat full albumnya
@ujajan3: aku baru lihat cuy
Perlu dicatat bahwa banyak tautan yang beredar di internet, terutama yang memiliki judul mencurigakan, berpotensi sebagai jebakan phishing atau mengarahkan pengguna ke situs yang berbahaya, termasuk aplikasi ilegal.
Namun hingga artikel ini ditulis belum bisa dipastikan kebenaran dugaan warganet soal penyebab Bu Guru Salsa MTK itu viral.
Dampak Isu Viral yang Belum Terverifikasi
Di era digital, informasi menyebar dengan sangat cepat, terutama melalui media sosial.
Sayangnya, tidak semua informasi yang beredar telah terverifikasi kebenarannya. Isu viral yang belum dikonfirmasi dapat memberikan dampak negatif yang serius, baik bagi individu maupun masyarakat secara luas.
1. Penyebaran Hoaks dan Misinformasi
Salah satu dampak utama dari isu viral yang belum terverifikasi adalah penyebaran hoaks. Informasi yang tidak benar dapat disebarluaskan tanpa pengecekan, menyebabkan kesalahpahaman dan opini publik yang keliru.
Dalam banyak kasus, hoaks ini sulit diluruskan setelah menyebar luas, karena banyak orang lebih percaya pada informasi awal daripada klarifikasi yang datang belakangan.
2. Kepanikan dan Keresahan Publik
Isu yang menyangkut kesehatan, keamanan, atau ekonomi sering kali memicu kepanikan. Contohnya, berita palsu tentang kelangkaan bahan pokok dapat menyebabkan masyarakat melakukan pembelian dalam jumlah besar (panic buying), yang justru memicu kelangkaan sesungguhnya.
Begitu pula dengan isu-isu yang berkaitan dengan bencana alam atau wabah penyakit, yang dapat menyebabkan ketakutan berlebihan tanpa dasar yang kuat.
3. Kerusakan Reputasi Individu atau Institusi
Banyak kasus di mana individu atau institusi menjadi korban berita palsu atau tuduhan yang tidak berdasar.
Tuduhan yang tidak diverifikasi bisa merusak reputasi seseorang dalam hitungan jam, meskipun tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut. Figur publik, seperti pejabat, selebriti, atau pengusaha, sering kali menjadi sasaran fitnah yang dapat berdampak pada karier dan kehidupan pribadi mereka.
4. Polarisasi dan Konflik Sosial
Isu viral yang tidak benar sering kali memicu perpecahan di masyarakat. Konten yang bersifat provokatif atau mengandung unsur Politik, agama, dan ras dapat memperburuk konflik sosial. Perdebatan di media sosial bisa berubah menjadi ujaran kebencian, bahkan berujung pada tindakan anarkis di dunia nyata.
5. Gangguan Keamanan dan Ketertiban
Berita bohong yang berkaitan dengan keamanan, seperti isu penculikan anak atau ancaman terorisme yang tidak terbukti, dapat memicu tindakan gegabah dari masyarakat. Beberapa kasus menunjukkan bahwa orang-orang yang dianggap sebagai pelaku kejahatan berdasarkan informasi yang tidak benar bisa menjadi korban main hakim sendiri.[source:tribunnews]