ORINEWS.id – Menjelang bulan suci Ramadhan 1446 H/2025 M, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Aceh semakin memperkuat langkah pengendalian inflasi. Sejumlah strategi diterapkan, mulai dari evaluasi kinerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), koordinasi dengan pemerintah daerah, hingga pemantauan harga komoditas secara berkala.
Kepala KPwBI Aceh, Agus Chusaini, dalam bincang bareng media di Banda Aceh, Senin (17/2/2025), menyebutkan, beberapa komoditas strategis diperkirakan mengalami kenaikan harga.
“Daging ayam ras, telur ayam ras, minyak goreng, gula pasir, cabai merah, bawang merah, dan bawang putih menjadi perhatian utama. Kita berupaya mencegah lonjakan harga serta panic buying,” ujarnya.
Untuk mengedukasi masyarakat, lanjut Agus, Bank Indonesia juga menggelar kampanye “Belanja Bijak untuk Ramadhan yang Lebih Berkah”. Kampanye ini mengajak masyarakat lebih cermat dalam berbelanja, membandingkan harga sebelum membeli, memilih alternatif yang lebih terjangkau, serta menghindari penimbunan barang.
Dalam menjaga stabilitas harga dan daya beli, BI Aceh juga menerapkan strategi 4K, yakni keterjangkauan harga melalui pasar murah dan subsidi ongkos angkut, ketersediaan pasokan dengan peningkatan produksi dan distribusi pangan, kelancaran distribusi melalui kerja sama antar daerah, serta komunikasi efektif dengan pemanfaatan data harga pangan.
“Langkah-langkah ini diharapkan mampu menjaga keseimbangan pasokan dan harga barang, terutama menjelang periode dengan permintaan tinggi,” kata Agus.
Dengan strategi yang terarah dan sinergi bersama berbagai pihak, BI optimistis bahwa perekonomian Aceh akan tetap tumbuh kuat, inflasi terkendali, serta daya beli masyarakat tetap terjaga sepanjang tahun 2025.[]