Cara Take Over KPR Tanpa Ribet: Panduan Lengkap untuk Pemula
![Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto](https://orinews.id/wp-content/uploads/2025/02/fspbopfofpo.jpg)
Take over KPR menjadi solusi menarik bagi
banyak orang yang ingin mendapatkan cicilan lebih ringan atau fasilitas yang
lebih menguntungkan. Namun, bagi pemula, proses ini mungkin terdengar rumit dan
membingungkan. Tenang saja, dengan panduan ini, kamu bisa memahami
langkah-langkah take over KPR tanpa ribet. Selain itu, kamu bisa memanfaatkan
simulasi take over KPR dan kalkulator take over KPR
untuk memperkirakan biaya serta manfaat yang bisa didapatkan sebelum mengambil
keputusan.
1. Pahami Apa Itu Take
Over KPR
Sebelum mulai, kamu harus tahu bahwa take
over KPR adalah proses pemindahan kredit pemilikan rumah dari satu bank ke bank
lain. Tujuannya bisa bermacam-macam, seperti mendapatkan bunga lebih rendah,
menyesuaikan tenor, atau memperoleh fasilitas tambahan.
Ada dua jenis take over KPR yang umum
dilakukan:
●
Take over antar bank: Memindahkan KPR dari
bank lama ke bank baru yang menawarkan kondisi lebih baik.
●
Take over jual beli: Pemindahan KPR karena
rumah dijual kepada pihak lain yang akan melanjutkan cicilan.
2. Cek Syarat dan
Ketentuan dari Bank Lama
Sebelum melakukan take over, cek dulu
perjanjian KPR di bank asal. Beberapa bank menerapkan biaya penalti jika KPR
dipindahkan sebelum jangka waktu tertentu. Jika ada biaya tambahan, pastikan
kamu sudah menghitungnya dalam perencanaan keuanganmu.
3. Cari Bank dengan
Penawaran Terbaik
Lakukan riset dan bandingkan beberapa
bank yang menawarkan fasilitas take over KPR. Hal yang perlu diperhatikan
antara lain:
●
Suku bunga: Pilih bank yang menawarkan bunga
lebih rendah dari bank sebelumnya.
●
Tenor: Apakah tenor bisa diperpanjang agar
cicilan lebih ringan?
●
Biaya administrasi: Beberapa bank menawarkan
promo bebas biaya administrasi atau cashback.
●
Kemudahan proses: Pastikan bank memiliki
prosedur yang tidak berbelit-belit.
4. Gunakan Simulasi Take
Over KPR
Sebelum mengajukan permohonan, sebaiknya
gunakan simulasi take
over KPR yang disediakan oleh bank atau website keuangan.
Simulasi ini membantu kamu memperkirakan berapa besar cicilan yang harus
dibayar setelah pindah bank.
Caranya cukup mudah:
- Masukkan sisa pokok KPR yang harus dibayar.
- Pilih suku
bunga yang ditawarkan oleh bank baru. - Tentukan
tenor yang diinginkan. - Dapatkan estimasi cicilan baru.
Dengan simulasi ini, kamu bisa
membandingkan berbagai skenario dan memilih yang paling menguntungkan.
5. Siapkan Dokumen yang
Diperlukan
Setelah menemukan bank tujuan, siapkan
dokumen untuk pengajuan take over KPR. Dokumen yang biasanya diminta antara
lain:
●
Fotokopi KTP dan Kartu Keluarga.
●
NPWP.
●
Slip gaji atau laporan keuangan
bagi wirausaha.
●
Surat perjanjian KPR dari bank
lama.
●
Bukti pembayaran cicilan terakhir.
●
Sertifikat rumah dan IMB.
●
Akta Jual Beli (jika take over
jual beli).
6. Ajukan Permohonan ke
Bank Baru
Setelah dokumen siap, ajukan permohonan
take over ke bank baru. Biasanya, proses ini memakan waktu beberapa minggu
karena bank akan melakukan analisis kredit dan appraisal (penilaian properti).
Jika disetujui, kamu akan menerima Surat Penawaran Kredit (SPK) yang berisi
detail mengenai cicilan baru.
7. Lakukan Proses
Pelunasan dan Akad Kredit Baru
Jika sudah mendapatkan persetujuan dari
bank baru, langkah selanjutnya adalah melunasi KPR di bank lama menggunakan
dana dari bank baru. Setelah itu, kamu akan melakukan akad kredit baru dengan
bank yang baru.
Pada tahap ini, pastikan kamu memahami
semua ketentuan dalam akad kredit, termasuk suku bunga, tenor, dan biaya
tambahan. Jangan ragu untuk bertanya jika ada hal yang kurang jelas.
8. Gunakan Kalkulator
Take Over KPR untuk Perhitungan Akhir
Sebelum menandatangani perjanjian,
gunakan kalkulator take over KPR
untuk memastikan semua angka sudah sesuai dengan perhitungan awal. Kalkulator
ini membantu kamu mengevaluasi apakah keputusan take over benar-benar
menguntungkan.
Perhitungkan dengan matang, terutama jika
ada biaya tambahan seperti penalti pelunasan dini, biaya notaris, atau biaya
administrasi lainnya. Jika hasil perhitungan masih sesuai dengan ekspektasi,
barulah lanjutkan ke tahap berikutnya.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas,
kamu bisa melakukan take over KPR tanpa ribet. Pastikan kamu selalu
membandingkan berbagai opsi dan menggunakan alat bantu seperti simulasi dan
kalkulator untuk memastikan keputusan yang diambil benar-benar menguntungkan!