TERBARU

NasionalNews

Nusron Gencar Selidiki Dugaan Manipulasi Sertifikat Pagar Laut, Gedung Kementerian ATR/BPN Tiba-tiba Terbakar

image_pdfimage_print

ORINEWS.id – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid tengah gencar mengurusi soal pagar laut yang ada di Bekasi dan Tangerang.

Advertisements
INDOSAT - HARI PERS NASIONAL

Dalam kasus pagar laut di Bekasi, Nusron Wahid menemukan ada ratusan Sertifikat Hak Milik (SHM) dan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dengan luas mencapai 581 hektar.

Menteri ATR Nusron Wahid sampai terkejut ternyata di balik penerbitan sertifikat tersebut, terungkap dugaan adanya manipulasi data.

Hal ini terlihat dari Nomor Identifikasi Bidang (NIB) tanah yang tercatat berada di area darat.

Nusron mengungkapkan, terdapat dua korporasi dan beberapa individu yang diduga sebagai pemilik dari ratusan SHBG dan SHM di area pagar laut Bekasi tersebut.

Advertisements
DPRA - ISRA MI'RAJ

Dua perusahaan yang diduga mencengkeram sertifikat dalam kawasan seluas 581 hektar itu adalah PT Cikarang Listrindo dan PT Mega Agung Nusantara.

Mengenai SHGB seluas 581 hektar, Nusron menyatakan akan membawa kasus ini ke pengadilan untuk proses pembatalan.

Advertisements
BANK ACEH - ISRA MI'RAJ

“Pemerintah tidak bisa tiba-tiba membatalkan SHGB yang sudah berusia di atas lima tahun. Pembatalan hanya bisa dilakukan atas dasar putusan pengadilan,” jelasnya.

BACA JUGA
Fahri Hamzah Usulkan Aklamasi untuk Ridwan Kamil-Suswono Tanpa Pilkada Jakarta

Pengadilan akan memerintahkan BPN Bekasi untuk membatalkan SHGB yang terdaftar atas nama PT Cikarang Listrindo dan PT Mega Agung Nusantara.

Sementara itu, pagar laut di Tangerang, total bidang tanah Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dan SHM di sana dengan masing-masing adalah 263 bidang dan 17 bidang.

“Jumlahnya jauh lebih besar dari yang di Kohod, Tangerang,” ungkap Nusron.

Melalui penemuan ini, Nusron menegaskan komitmennya untuk memidanakan semua pihak yang terlibat, termasuk anak buahnya dan pemilik sertifikat.

“Pihak-pihak yang terlibat, baik pemilik maupun orang BPN, jika ada indikasi pidana, kami akan mengadukan ke Aparat Penegak Hukum (APH),” tegasnya.

Selain persoalan pagar laut di Bekasi dan Tangerang, Nurson Wahid juga tengah mengurusi sengketa lahan di Cluster Setia Mekar Residence 2 dan Kampung Bulu RT 01/RW 011 di Tambun Selatan, Bekasi.

Usai mendengar keluhan dan mencari duduk permasalahan dengan pihak relevan, Nusron mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Pengadilan Negeri (PN) Cikarang kelas II selaku eksekutor.

Lalu Nusron akan memanggil pihak relevan, dalam hal ini yang wajib bertanggung jawab atas tindakan eksekusi pada Kamis (30/1/2025) hingga merubuhkan bangunan di lahan sertifikat M706 untuk mengganti rugi kepada warga terdampak.

Gedung Kementerian ATR/BPN Terbakar

Di sisi lain, kebakaran melanda Gedung Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) di Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Sabtu (8/2/2025) malam.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Satriadi, mengatakan bahwa peristiwa tersebut dilaporkan terjadi pada pukul 23.09 WIB.

“Informasi dari masyarakat, waktu terima berita pukul 23.09 WIB,” ujar Satriadi saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (9/2/2025) dini hari.

BACA JUGA
Cawe-cawe Jokowi di Pemilu 2024 Diduga Jadi Penilaian OCCRP

Sebanyak 20 unit mobil pemadam dengan 80 personel dikerahkan dalam operasi pemadaman api yang membakar gedung kementerian tersebut.

“Api sudah berhasil dipadamkan. Waktu pendinginan pukul 23.50 WIB,” kata Satriadi.

Kebakaran diduga diakibatkan oleh korsleting pada perangkat AC. Demikian diungkapkan Satriadi.

“Betul, diduga (disebabkan oleh) korsleting perangkat AC,” ungkap Satriadi.

Api dilaporkan terlihat pertama kali di ruang humas lantai dasar. Pihak keamanan yang menyadari keberadaan api langsung berupaya memadamkan menggunakan Apar. Namun, api terlanjur bertambah besar.

“Namun api sudah telanjur membakar kertas-kertas arsip di atas meja dan menghasilkan asap tebal. Sekuriti kemudian melaporkan ke Damkar untuk meminta bantuan,” ungkap Satriadi.

Dokumen Penting Terbakar?

Nusron Wahid mengatakan, ketika dirinya tiba di lokasi sekitar pukul 23.40 WIB, api sudah terlihat membesar.

“Tadi pas di jalan tol langsung dikabari, jadi saya langsung ke sini. Sampai sini jam 23.40 WIB, dan memang tadi apinya cukup besar,” ujar Nusron di lokasi, Minggu (9/2/2025) dini hari.

Menurut Nusron, kebakaran diduga berasal dari perangkat elektrik yang tidak dimatikan.

“Kebetulan ada petugas atau pegawai yang mungkin komputernya tidak dimatikan. Lalu kejadian ini diketahui oleh sekuriti,” jelas dia.

Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian ini.

Meski demikian, Nusron menyebut, penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan pihak berwenang.

“Masih diselidiki, tapi nanti pasti ketahuan,” ucapnya.

Nusron belum mengetahui dokumen apa yang hangus dalam kebakaran di kantornya.

“Nah, itu belum tau. Kami kan belum bisa masuk ya,” ungkap Nusron.

Meski demikian, ia memastikan api berhasil dipadamkan sekitar pukul 23.55 WIB.

Selain itu, proses pemadaman dinyatakan rampung pada pukul 00.05 WIB.

BACA JUGA
Pejabat Dilarang Bukber, Pj Bupati Aceh Tamiang: Akan Jalani dan Ikut Aturan

Selanjutnya, pihaknya menyerahkan ke petugas pemadam kebakaran mengenai penyebab kebakaran yang menghanguskan area seluas 8×6 meter persegi di lantai satu itu.

“Masih diselidiki, pasti nanti ketahuan kok,” ungkap dia.[source:tribunjakarta]

Artikel Terkait

Load More Posts Loading...No more posts.