Trump Ngotot Mesir dan Yordania Harus Tampung Warga Gaza, Tapi Ditolak Mentah-mentah
ORINEWS.id – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak Mesir dan Yordania untuk menerima penduduk Palestina dari Jalur Gaza sebagai pengungsi. Trump beralasan, kedua negara itu telah menerima banyak bantuan dari Washington sehingga seharusnya mengikuti permintaannya.
“Mereka akan menerimanya. Mereka akan melakukannya. Mereka akan menerimanya, oke? Kami telah berbuat banyak untuk mereka, dan mereka akan melakukannya,” kata Trump di Washington, Kamis (30/1/2025), seperti dikutip Anadolu.
Trump merencanakan relokasi besar-besaran penduduk Gaza dengan dalih rekonstruksi di enklave Palestina yang telah diduduki Israel sejak 1967. Menurutnya, Jalur Gaza perlu “dibersihkan” sebelum dapat dibangun kembali.
Serangan Israel yang berlangsung sejak Oktober 2023 hingga Januari 2025 telah menyebabkan lebih dari 60 persen bangunan di Gaza hancur atau rusak. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan, proses pembersihan reruntuhan di wilayah tersebut membutuhkan waktu hingga 21 tahun dan dana sebesar 1,2 miliar dollar AS.
Namun, rencana relokasi yang diusulkan Trump mendapat penolakan tegas dari Mesir dan Yordania. Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi menegaskan bahwa pengusiran penduduk Palestina dari tanah mereka merupakan bentuk ketidakadilan dan Mesir tidak akan mendukung kebijakan tersebut.
“Pengusiran rakyat Palestina dari tanah mereka adalah ketidakadilan dan kami tidak bisa terlibat di dalamnya,” ujar El-Sisi, dikutip dari Al Jazeera.
Sejumlah pihak pun mengecam rencana tersebut sebagai bentuk “pembersihan etnis” dan “kejahatan perang.” Mesir, yang merupakan sekutu utama AS di Timur Tengah, tetap pada pendiriannya meskipun menjadi satu-satunya negara selain Israel yang tidak terdampak penangguhan bantuan luar negeri AS oleh Trump pada pekan lalu.[]