Warga Tolak Kapal Imigran Rohingya Mendarat di Aceh Timur

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

ORINEWS.id – Sebuah kapal yang mengangkut imigran Rohingya kembali berupaya mendarat di perairan Aceh Timur, tepatnya di Pantai Kuala Leuge, Desa Leuge, Kecamatan Peureulak Barat, pada Rabu (29/1/2025). Namun, kedatangan mereka mendapat penolakan dari masyarakat setempat yang semakin gerah dengan gelombang imigran yang terus berdatangan.

Pantauan orinews.id di lokasi, kapal yang mengangkut sekitar 73 orang itu mulai terombang-ambing di dekat bibir pantai sejak pukul 12.00 WIB. Warga dan nelayan yang melihat keberadaan kapal segera berusaha menghalau agar tidak mendarat. Beberapa nelayan bahkan berupaya menarik kapal kembali ke laut menggunakan tali, tetapi usaha itu gagal karena tali putus.

Salah satu warga setempat, Kairi, menyatakan bahwa masyarakat menolak keras kehadiran Imigran Rohingya.

“Mereka selalu berusaha masuk ke sini dengan alasan kapal rusak. Itu hanya modus mereka biar bisa mendarat di Aceh. Kami menolak keras kehadiran mereka,” ujar Kairi kepada orinews.id, Rabu.

Ia juga menyoroti bahwa ini bukan kali pertama imigran Rohingya mencoba mendarat di perairan Aceh Timur.

“Sudah entah yang keberapa kali mereka datang. Sering buat masalah, melarikan diri, dan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.

Kairi mencurigai adanya pihak tertentu yang mengatur kedatangan para imigran ini ke Aceh Timur.

“Kalau tidak ada agennya, tidak mungkin mereka selalu berlabuh di perairan Aceh Timur ini,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Desa (Keuchik) Leuge, Munzir, membenarkan bahwa ini adalah pertama kalinya kapal imigran Rohingya berusaha mendarat di pantai tersebut.

“Iya, benar. Sekitar 73 orang penumpang ada di dalam kapal. Sejak pukul 12.00 WIB mereka sudah berusaha mendarat di daerah kita. Awalnya mereka terlihat dari Kuala Bugak,” ujar Munzir saat diwawancarai orinews.id di lokasi kejadian.

Ia menambahkan, kedatangan imigran Rohingya ini memang mendapat penolakan dari warga.

“Gerak masyarakat tadi kalau kita lihat menolak kedatangan Rohingya yang berhenti di sini,” ujarnya.

Munzir mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan badan PBB urusan pengungsi (UNHCR), untuk menangani para imigran tersebut.

“Rohingya ini rencananya akan dibawa ke pengungsian oleh pihak UNHCR. Sudah dikoordinasikan, lokasi pengungsiannya di Peureulak Timur, tepatnya di Temurawa,” tutupnya.

Hingga menjelang magrib, masyarakat dan nelayan masih berjaga di sekitar pantai untuk mencegah imigran turun dari kapal sebelum ada keputusan lebih lanjut.

Reporter: Khairil Akram