ORINEWS.id -Memasuki 100 hari pertama Presiden Prabowo Subianto, analis komunikasi Politik Hendri Satrio alias Hensat memberikan catatan kritis terhadap kinerja pemerintah.
Hensat menyoroti bahwa program-program yang dijalankan dalam 100 hari pertama pemerintahan Prabowo lebih banyak berfokus pada pengeluaran (spending).
“Pembentukan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), yang diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan serta kontribusi BUMN bagi perekonomian Indonesia belum terealisasi,” kata Hensat kepada RMOL, Rabu 29 Januari 2025.
Founder Lembaga Survei Kedai KOPI itu menyampaikan, salah satu tantangan utama yang dihadapi pemerintahan Prabowo adalah keterbatasan anggaran.
Tak heran jika Presiden Prabowo menekankan pentingnya efisiensi anggaran dan pengelolaan keuangan negara yang bijaksana untuk memastikan program-program pemerintah dapat berjalan dengan baik.
“Uang ini memang tantangan utama,” tegas Hensat.
Prabowo pun berencana untuk mengevaluasi berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN) yang merupakan warisan dari pemerintahan sebelumnya.
Hendri menilai bahwa langkah ini menunjukkan bahwa tidak semua kebijakan dari era Presiden Joko Widodo harus dilanjutkan, melainkan perlu disesuaikan dengan situasi dan kondisi saat ini.
“Tetapi PSN akan dievaluasi bukan berarti Prabowo dan Jokowi jadi renggang,” tandasnya.
