ORINEWS.id – Penjabat (Pj) Bupati Aceh Tenggara, Taufik, ST, M.Si, didampingi Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Aceh Tenggara, Bahagiawati, menyerahkan dua anak mualaf, Siti Zahra dan Siti Rahmah, kepada Forum Dakwah Perbatasan (FDP) untuk mendapatkan pendidikan lanjutan yang lebih baik. Penyerahan tersebut berlangsung pada Selasa (21/1/2025), di ruang serbaguna Dewan Dakwah Aceh.
Kedua anak tersebut sebelumnya berasal dari keluarga muslim. Namun, setelah orang tua mereka meninggal dunia dan ibu mereka merantau ke Malaysia, keduanya dititipkan kepada keluarga non-muslim hingga akhirnya berada di sebuah panti asuhan non-muslim di Sumatera Utara. Informasi ini diterima oleh Dinas Sosial Aceh Tenggara, yang kemudian melakukan penelusuran hingga berhasil menemukan kedua anak tersebut.
Lewat kerja sama antara lembaga pemerintah Aceh dan Sumatera Utara, Siti Zahra dan Siti Rahmah berhasil dipulangkan ke Aceh Tenggara. Menyadari pentingnya pendidikan dan penguatan akidah, Dinsos Aceh Tenggara bekerja sama dengan FDP, yang telah berpengalaman dalam menyekolahkan anak-anak di wilayah perbatasan dan pedalaman.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Aceh Tenggara, Taufik, menegaskan komitmen pemerintah daerah terutama bupati terpilih untuk mendukung kegiatan dakwah di Tanoh Alas dan memperingati hari-hari besar Islam.
“Kami berharap kehadiran Forum Dakwah Perbatasan dapat membantu memastikan kedua anak ini mendapatkan pendidikan dan pembinaan agama yang baik,” ujarnya.
Ketua FDP, dr. Nurkhalis, Sp.Jp-FIHA, menyatakan program FDP telah menyekolahkan lebih dari 200 anak dari wilayah perbatasan dan pedalaman. Ia menambahkan, peluang pendidikan bagi anak-anak FDP sangat luas, hingga jenjang S2 dan S3, baik di dalam maupun luar negeri.
“Kami terus berupaya memberikan pendidikan terbaik bagi mereka, termasuk peluang belajar ke Mesir, Turki, Pakistan, dan negara-negara lainnya,” jelasnya.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala Baitul Mal Aceh (BMA), Mohammad Haikal, yang menyatakan dukungan terhadap lanjutan pendidikan anak-anak mualaf di perbatasan sebagai bagian dari program kerja sama antara BMA dan FDP.
“Fokus pemberdayaan mualaf dan pendidikan anak-anak perbatasan, merupakan prioritas yang perlu dijaga bersama,” ujar Haikal.
Ketua Dewan Dakwah Aceh, Prof. Muhammad AR, turut hadir dalam acara tersebut dan mengapresiasi upaya dakwah di wilayah perbatasan. Ia menekankan pentingnya kerja sama dan dedikasi untuk mewujudkan cita-cita lama dalam penguatan dakwah di wilayah-wilayah perbatasan dan luar Aceh.
“Fokus dakwah di perbatasan sebuah cita-cita lama yang kini baru terwujud dan ini bukan gerakan dakwah yang mudah, butuh kerja keras, tenaga, dana, fikiran yang maksimal untuk menjalankan program dakwah sepanjang perbatasan dan wilayah luar Aceh,” pungkasnya.
Dengan penyerahan ini, diharapkan Siti Zahra dan Siti Rahmah dapat melanjutkan pendidikan mereka dengan lebih baik, serta kembali mendapatkan pembinaan agama yang sesuai dengan keyakinan asalnya. Pemerintah Aceh Tenggara menegaskan komitmennya untuk terus mendukung program-program dakwah dan pendidikan di wilayah tersebut.[]