Sertu Hendri, Pecatan TNI yang Jadi Buronan Berbahaya: Siap Mati dalam Pelarian

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

ORINEWS.id – Sertu Hendri, pecatan anggota TNI dari Korem 042/Gapu, Jambi, pangkat terakhir sertu, ternyata memiliki rekam jejak sebagai pelaku tindak kejahatan.

Tak hanya melakukan kekerasan terhadap Kiki, istri sirinya di Belitung dan penembakan Serma Rendi, seorang polisi militer, saat pengepungan hingga berhasil kabur.

Ia tercatat melakukan tindak kriminal lain sebelumnya.

Hendri desersi atau melarikan diri dari kesatuan sejak 2024 dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Tercatat pula ia terlibat kasus perampokan di Palembang, Sumatera Selatan, pada tahun 2023.

Karena perbuatan tersebut, Mahkamah Militer menjatuhkan hukuman satu tahun penjara kepada Hendri.

Hendri juga diberhentikan atau dipecat dari TNI dengan tidak hormat.

“Penyebab dia desersi itu, dia merampok dan TKP-nya di Palembang,” ungkap Komandan Subdenpom Persiapan Belitung Letda Cpm M Jaka Budi Utama, Senin (13/1/2025).

Ketika berdinas di Kodim 0414 Belitung beberapa tahun lalu, Hendri diduga terlibat penipuan.

“Waktu di Belitung juga ada informasi, dia pernah terlibat penipuan jual beli tanah,” sambungnya.

Terbaru, Kiki, istri siri Hendri, melaporkan suaminya dengan tuduhan pengancaman dan tindak kekerasan.

Hendri juga menembak seorang anggota TNI saat hendak ditangkap.

Hingga kini Hendri masih buron. Terakhir ia melarikan diri dari kepungan anggota gabungan TNI dan Polri yang hendak menangkapnya di rumah Jalan Anwar Aid, Kelurahan Parit, Kabupaten Belitung, Selasa pagi.

Evi Yolanda (41), kakak kandung Kiki, rupanya sempat didatangi Hendri dalam pelariannya.

Saat mereka bertemu, Hendri tampaknya menyampaikan kalimat yang menunjukkan dirinya sudah siap mati dalam pelarian.

“Dia pesan, nanti kalau Hendri meninggal atau tertangkap, tolong urus jenazah Hendri, karena Evi adalah keluarga Hendri di Belitung,” uca Evi seperti dilansir Posbelitung.co, Selasa (14/1/2025).

Evi juga mengungkap kondisi rumah tangga Hendri dan Kiki. Menurut dia, Kiki kabur dari rumah karena takut dengan Hendri.

Semua semula saat Kiki yang menyandang status janda menikah dengan Hendri yang saat itu masih bertugas sebagai anggota TNI.

Namun, rumah tangga keduanya kandas setahun belakangan. Keduanya tak saling berkomunikasi.

Keretakan rumah tangga itu terjadi lantaran Sertu Hendri pindah ke Korem 042 Gapu/Jambi.

Evi sendiri menganggap Kiki dan Hendri bukan suami istri lagi, karena mereka sudah tak hidup bersama.

Tiba-tiba Sertu Hendri kembali ke Belitung dan mengajak Kiki kembali hidup bersama.

Namun, Kiki menolak rujuk dan kembali bersama Hendri.

“Sudah tidak di rumah Kiki itu dari beberapa hari Hendri berada di Belitung. Kalau hitungan sekarang, sudah seminggu lebih kabur dari rumah,” sambung Evi.

Saat memutuskan kabur dari rumah, Kiki menitipkan sang anak kepada orang tuanya.

Kronologi penembakan anggota TNI

Hendri hendak ditangkap setelah anggota gabungan menerima laporan dari istri siri Hendri, yang merasa terancam.

Petugas yang bergerak ke lokasi mendapati Hendri berada di dalam rumah. Situasi berubah ketika lampu rumah tiba-tiba dimatikan.

Hendri, yang dilengkapi senjata api, keluar secara tiba-tiba dan langsung menyandera Serma Rendi.

Setelah itu, ia melarikan diri menggunakan mobil.

“Di perjalanan, saat pelaku sedang menelepon, korban yang disuruh menjadi sopir sempat lari, kemudian ditembak dari belakang,” kata Jaka.

Hendri yang kabur, kemudian coba kembali ditangkap pada Selasa (14/1/2025). Polisi ikut mengerahkan pasukan elite Brimob untuk upaya penangkapan.

Sebanyak 20 personel Brimob bersenjata lengkap diturunkan bersama tim dari Kodim dan Subdenpom. Namun, Hendri kembali lolos dari penyergapan.

“Ada gorong-gorong di belakang rumah yang diduga digunakan saat melarikan diri,” kata Kepala Polda Kepulauan Bangka Belitung Irjen Hendro Pandowo di Mapolda Babel, Rabu (15/1/2025).

Hendri sendiri disebut memegang senjata api dan banyak amunisi.[]

Exit mobile version