ORINEWS.id – Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Iwan Setiawan menilai PDI Perjuangan bakal mengubah peta Politik jika bergabung ke koalisi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Hal itu ia sampaikan menanggapi kedekatan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Prabowo yang sudah bicara melalui aplikasi Zoom sesaat sebelum pemeriksaan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto oleh KPK, Senin (13/1/2025).
“Semua program dan rencana pemerintahan Prabowo akan mulus dilaksanakan, tanpa ada parpol yang berdiri di seberang atau oposisi. Keputusan-keputusan politik pemerintah tidak akan ada perlawanan dari parpol mana pun,” ujar Iwan kepada Inilah.com di Jakarta, Minggu (19/1/2024).
Ia menambahkan, masuknya partai banteng bermoncong putih itu juga tidak akan menggoyang kesolidan parpol-parpol yang selama ini tergabung dalam KIM Plus. Termasuk juga tidak akan mengganggu jalannya pemerintahan Prabowo.
“Bayangkan PDIP ini adalah pemenang dan pemilik kursi terbanyak di legislatif. Akan sangat besar pengaruh dan kontribusinya untuk koalisi pemerintah,” kata Iwan.
“Namun yang menjadi catatan, masuknya PDIP pasti ada harganya. Inilah yang maksud saya ada kaitannya dengan Jokowi,” sambung dia.
Iwan menerangkan, PDIP pasti memiliki syarat untuk bergabung dengan koalisi pemerintahan Prabowo. Salah satunya yakni terkait mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Tidak mungkin PDIP mau gabung kalau posisi Jokowi masih spesial dan kuat di koalisi pemerintah. PDIP akan kasih pilihan itu. Jokowi out atau PDIP gabung. Dan ini sekaligus menjawab bahwa pengaruh Jokowi terhadap Prabowo semakin melemah,” jelasnya.
Menurut Iwan, jika harus memilih tampaknya bergabungnya PDIP ke pemerintahan lebih strategis dan menguntungkan bagi koalisi pemerintahan Prabowo dibanding berada di bawah bayang-bayang Jokowi. Apalagi saat ini momentumnya menjelang 100 hari pemerintahan Prabowo.
“Kalau pengaruh Jokowi melemah, dengan sendirinya orang-orang Jokowi di pemerintahan juga sedikit demi sedikit akan tersingkir, kecuali mereka yang pandai berakrobat. Karena, masih banyak pendukung dan Timses Prabowo yang masih ngantre juga,” ungkap Iwan.[source:inilah.com]