TERBARU

NasionalNews

Mahfud MD Berduka, Ibunda Siti Khadijah Meninggal Dunia di Madura

image_pdfimage_print

ORINEWS.id – Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD tengah mengalami duka cita. Hal ini setelah sang ibunda, yang bernama Siti Khadijah meninggal dunia di Madura, Jawa Timur.

Kabar duka cita itu disampaikan Mahfud dalam akun media sosial Instagram, pada Jumat (17/1). Mahfud menyebut, ibunya meninggal dunia pada Jumat pagi, setelah salat subuh.

“Selamat jalan Ibu. Bu, kepergianmu menghadap Sang Khalik ba’da shubuh pada Jumat pagi ini mengagetkan anakmu,” tulis Mahfud dalam akun Instagram.

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Meroket, Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Masa Capai Rp 1.594.000 Per Gram

Mahfud mengaku tidak kuasa menahan tangis mendengar kabar sang ibu meninggal dunia. Ia menyampaikan, tidak henti membaca surat Yasin untuk almarhumah.

“Tentu saya menangis, tetapi terus berdoa dan membaca surat Yasin untukmu, surat dalam Qur’an yang engkau hafal dan selalu baca,” ungkap Mahfud.

“Temuilah ayahku, abah Mahmudin, yang adalah suamimu. Beritahu pada ayah bahwa tugasmu menemani anak-anak

dan cucu-cucu sudah selesai. Ayah pasti menyambutmu dengan senyum dan sabar

seperti yang biasa ditunjukkannya selama hidupnya kepada kita,” sambungnya.

Mahfud menyebut, nama ibunya seperti istri nabi Muhammad SAW, diharapkan nasibnya tidak jauh berbeda. Sebab, kata Mahfud, ibunya merupakan perempuan yang hebat

selalu membimbing dan menyinari rumah. Bahk hidupnya sederhana dan selalu jujur.

Meski demikian, Mahfud menceritakan bahwa ibunya pernah tidak jujur. Ketika dirinya sedang sakit, engkau selalu duduk di tepi tempat tidur sampai tengah malam.

“Ketika ditanya, ‘Apa Ibu tidak mengantuk? Tidak capek?’ tanyaku. ‘Tidak nak, saya

tidak capek’, jawabmu sambil mengompres dahiku dengan handuk hangat, padahal saya tahu engkau capek dan mengantuk,” urai Mahfud.

BACA JUGA
Penetapan Tersangka Tom Lembong Picu Petisi "Lawan Kriminalisasi Oposisi!"

Mahfud juga masih teringat perjuangan ibunya ketika dirinya ingin melanjutkan sekolah, rela menjual perhiasan di antaranya gelang dan kalung untuk membiayai sekolah dan bayar kost.

“Engkau bilang, ‘Ini untuk biaya sekolahmu,

rajinlah belajar, jangan lupa salatmu’,” ungkap Mahfud mengisahkan.

Lebih lanjut, Mahfud memastikan dirinya tidak akan sedih berkepanjangan sepeninggal sang ibu. Ia memastikan, akan selalu mendoakan ibunya.

“Salam kepada ayahku abah Mahmudin yang sudah lama menunggumu di sana,” pungkasnya.[]

Artikel Terkait

Load More Posts Loading...No more posts.