ORINEWS.id – Kebakaran hutan di California Selatan, California, Amerika Serikat, masih belum dapat dipadamkan sepenuhnya.
Angin kencang terus menjadi ancaman yang memperburuk situasi, VOA melaporkan.
Ratusan ribu warga di wilayah Los Angeles dan sekitarnya kembali menghadapi risiko angin kuat pada Rabu (15/1/2025).
Angin ini dapat menyebarkan api lebih luas dan memperburuk kebakaran yang telah menewaskan sedikitnya 25 orang serta menyebabkan hampir 30 orang hilang.
Angin yang sebelumnya diperkirakan lebih lemah kembali meningkat.
Kecepatan angin mencapai hingga 56 kilometer/jam di pantai Pasifik dan 88 kilometer/jam di pegunungan.
“Ini hanyalah dorongan terakhir dari angin yang ada di sini hari ini,” kata Ahli meteorologi dari Dinas Cuaca Nasional, Todd Hall.
“Mudah-mudahan, jika kita berhasil melewati hari ini, kondisi akan membaik pada akhir pekan, terutama pada hari Jumat (17/1/2025) dan Sabtu (18/1/2025),” ucapnya.
Dinas Cuaca Nasional AS telah mengeluarkan peringatan tingkat tinggi terkait situasi yang “sangat berbahaya.”
Peringatan bahaya tersebut diperpanjang hingga Kamis (16/1/2025) di beberapa wilayah utara Los Angeles.
“Harap tetap waspada terhadap kebakaran yang berkembang dengan cepat,” kata dinas tersebut.
Pada Selasa (14/1/2025) kemarin, angin yang lebih lemah memungkinkan petugas memadamkan dua kebakaran terbesar, yakni kebakaran di Palisades dan Eaton.
Meski demikian, kedua kebakaran tersebut masih jauh dari terkendali sepenuhnya.
Kebakaran di Palisades dipadamkan sebesar 19 persen dan kebakaran di Eaton mencapai 45 persen.
Pihak berwenang memperkirakan proses pemadaman bisa memakan waktu berminggu-minggu.
Jumlah korban tewas dan orang hilang
Dikutip dari Al Jazeera, kebakaran tersebut telah menewaskan sedikitnya 25 orang.
Sembilan orang dilaporkan tewas dalam kebakaran Palisades dan 16 orang dalam kebakaran Eaton.
Kebakaran tersebut telah menyebabkan 200.000 orang mengungsi.
Hingga Rabu (15/1/2025), Sheriff Daerah Robert Luna melaporkan bahwa sekitar 82.400 orang berada di bawah perintah evakuasi, dengan tambahan 90.400 orang berada di bawah peringatan evakuasi.