Diprotes Keras, Aplikasi Jagat Coin Hunt Berawal dari Platform yang Diresmikan Jokowi
ORINEWS.id – Aplikasi Jagat yang kini menuai kontroversi akibat fitur berburu koin yang meresahkan masyarakat, ternyata merupakan platform yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada Oktober 2022 di Jakarta.
Polemik bermula saat aplikasi ini menghadirkan fitur “Jagat Coin Hunt” yang mengajak pengguna mencari koin virtual di tempat-tempat umum dengan hadiah mencapai Rp 100 juta untuk koin emas.
Aktivitas berburu koin ini mendapat sorotan dari berbagai pejabat karena dinilai merusak fasilitas umum.
Pj Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, bahkan mengancam akan melakukan take down terhadap aplikasi tersebut jika dampak negatifnya semakin besar.
Senada dengan hal tersebut, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta Komdigi untuk memblokir aplikasi Jagat.
Polda Metro Jaya turut angkat bicara dengan menyatakan kemungkinan akan memanggil pengelola aplikasi tersebut.
Jagat sendiri awalnya hanya berfungsi sebagai aplikasi penunjuk lokasi real-time antar pengguna dan penanda tempat favorit.
Platform ini merupakan hasil kolaborasi dua pengusaha yang berbasis di Singapura dan Indonesia, yaitu Barry Beagen sebagai President dan Loy Xing Zhe sebagai CEO.
Peresmian Jagat Nusantara oleh Presiden Jokowi dilakukan di The Ballroom Djakarta Theater pada 28 Oktober 2022.
“Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, pada sore hari ini secara resmi saya luncurkan Jagat Nusantara,” ucap Jokowi saat itu.
Acara peluncuran tersebut menampilkan avatar digital Presiden Jokowi yang mengajak peserta menjelajahi Ibu Kota Nusantara versi digital.
Dalam video tersebut, avatar Jokowi menyampaikan pesan kepada generasi muda. “Ayo ikut saya. Masa depan kita mulai dari sini. Selamat datang di Ibu Kota Nusantara. Di sini kita akan berkumpul, berkreasi, bersosialisasi dengan saudara-saudara kita,” ujarnya.
Acara peresmian dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo, dan Kepala Otorita IKN Bambang Susantono.
Saat ini, aplikasi yang dikembangkan oleh Jagat Technology Pte. Ltd ini tengah menghadapi kritik keras dari berbagai pihak terkait dampak negatif fitur berburu koinnya terhadap fasilitas umum.****