ORINEWS.id – Polisi berhasil menangkap Nanang Irawan alias ‘Gimbal’ yang merupakan pelaku penikaman hingga mengakibatkan aktor Misteri Gunung Merapi atau Mak Lampir, Sandy Permana tewas pada Minggu (12/1/2025) lalu.
Berdasarkan tayangan di Breaking News Tribunnews.com, tampak Nanang ‘Gimbal’ memakai kacamata dan mengenakan jaket berwarna saat ditangkap polisi pada Rabu (15/1/2025).
Selain itu, dia juga mengenakan baju berwarna biru serta mengenakan kalung.
Dalam foto tersebut, tampak polisi tengah memborgol Nanang di suatu tempat yang diduga warung kelontong.
Dikutip dari Warta Kota, penangkapan tersebut dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar.
“Iya (pelaku sudah ditangkap),” katanya.
Onkoseno mengatakan Nanang ditangkap oleh tim gabungan dari Polres Metro Bekasi dan Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Dia mengungkapkan saat ini pelaku sudah dibawa ke Polda Metro Jaya.
“Sedang dibawa ke Polda,” tutur dia.
Tribunnews.com sudah menghubungi Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi untuk meminta penjelasan terkait penangkapan Nanang ‘Gimbal’.
Namun, hingga artikel ini diterbitkan, belum memberikan respons.
Ciri-ciri Pelaku Sempat Diungkap Istri Sandy Permana
Sebelumnya, istri Sandy Permana, Ade Indriani sempat membeberkan ciri-ciri dari pelaku penikaman yang mengakibatkan suaminya tewas.
Dia mengungkapkan pelaku kerap dipanggil ‘Gimbal’ karena memang memiliki rambut gimbal.
Ade juga menyebut pelaku diduga berprofesi sebagai kru film.
“Namanya? Gimbal karena rambutnya gimbal. Dia itu kru film,” tuturnya pada Senin (13/1/2025) lalu.
Di sisi lain, Ade juga menyebut Sandy sempat mengucapkan nama pelaku penikaman sebelum tewas.
Dia mengungkapkan Sandy menyebut nama pelaku saat meminta tolong ke tetangganya setelah ditikam.
Ade mengaku mengetahui hal tersebut ketika diberitahu oleh tetangganya.
“Infonya dia udah penuh darah itu, dia masih minta pertolongan ke rumah warga. Saat itu, sembari meminta pertolongan, dia sebut nama pelaku,” kata Ade di Cibarusah, Bekasi, Jawa Barat pada Senin (13/1/2025).
Ade mengaku tidak mengetahui motif sebenarnya dari pelaku hingga nekat menghabisi nyawa suaminya.
Menurutnya, Sandy tidak memiliki musuh semasa hidupnya.
“Mungkin, yang lain menganggap suami saya musuh,” katanya.
Hanya saja, Ade menduga pemicu pelaku sampai tega menikam Sandy karena tidak diterima ditegur tidak hati-hati saat tengah memotong ranting pohon.
Sehingga, sambungnya, diduga pelaku tidak diterima dengan teguran dari Sandy dan berujung pemeran Arya Soma itu ditikam hingga tewas.
“Mungkin pelaku ini ditegur sama suami saya. Infonya itu, (saat kejadian) pelaku sedang memangkas pohon, mungkin terlalu kencang dan mungkin suami saya tidak diterima dan akhirnya cekcok,” katanya.
Ade mengungkapkan teguran serupa juga sempat disampaikan terhadap terduga pelaku beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan aktivitas memotong ranting pohon itu hampir mencelakai dirinya dan anaknya saat lewat.
Ia juga mengungkapkan, terduga pelaku sempat emosi saat memotong ranting pohon ketika melihat dirinya dan anaknya.
“Cuma mangkas pohonnya pelan. Tapi pas saya lewat, dia langsung pes (memeragakan memotong ranting pohon), kayak emosi. Saya tegur juga ‘pelan-pelan, kalau nanti misalnya kena saya dan anak saya bagaimana?’ Terus (terduga pelaku) melotot,” katanya.
Sebelum Tewas, Sandy Sempat ke Danau
Terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan Sandy sempat pergi ke danau untuk menemui seseorang sebelum tewas pada Minggu pagi pukul 07.00 WIB.
“Menuju danau menemui seseorang,” kata Ade di Mapolda Metro Jaya, Senin siang.
Tidak diketahui korban bertemu dengan siapa, singkatnya korban ditusuk oleh orang yang ditemuinya.
Korban kemudian bertolak ke rumah temannya, LA dan sudah dalam kondisi berlumuran darah.
Ade Ary mengatakan korban lantas ambruk dan tergeletak di depan rumah temannya itu.
“Kemudian korban dibawa ke Rumah Sakit, nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia,” katanya