TERBARU

InternasionalNews

Seminar Internasional: UIA Bahas Kebangkitan Syam dan Masa Depan Dakwah Islam

image_pdfimage_print

ORINEWS.id – Apa yang terjadi di Syam adalah kisah dunia yang terus berkembang. Dari Suriah hingga Palestina, dari Lebanon hingga Yordania, wilayah yang menjadi saksi peradaban besar ini kini bangkit dari abu konflik menuju harapan baru.

Menyikapi dinamika ini, Universitas Islam Asy-Syafi’iyah (UIA) pada Program Studi Doktoral (S3) Ilmu Dakwah menggelar seminar internasional bertema Kebangkitan Syam dan Masa Depan Dakwah Dunia Islam melalui Zoom pada Sabtu (11/1/2025).

Beberapa narasumber dalam seminar ini di antaranya, H.E. Abdulmonem Anan (Duta Besar Suriah untuk Indonesia), Dr. Washfi Abu Zaid (akademisi Turkiye), Dr. Salahudin Miqati (akademisi Lebanon), ⁠H. Anis Matta Lc (Wamenlu RI), Prof.Dr. Daud Rasyid MA (Kaprodi S3 Ilmu Dakwah UIA), Prof.Dr. Masduki Ahmad ( Rektor UIA) dan Abdul Hamid (Dekan FAI UIA).

Selaku penggagas, Prof. Dr. Daud Rasyid menyampaikan bahwa kegiatan ini dilatarbelakangi oleh posisi strategis wilayah Syam, yang mencakup Suriah, Palestina, Lebanon dan Yordania, sebagai pusat peradaban dunia dan sejarah Islam.

Ia menjelaskan, Suriah memang sudah 50 tahun dicengkeram oleh rezim zalim Bashar Al Assad yang berpaham Syiah.

Di mana, paham Syiah cuma 15 persen di Suriah tapi sangat mencengkeram dengan kuat.

Bahkan, ulama besar Mufti Syiriah Syekh Said Ramadhan Al Buthi menjadi korban yang difitnah sebagai Syiah dan meregang nyawa bersama keluarganya dalam ledakan bom yang dipicu pertikaian antara Sunni garis keras dan Syiah.

Menurut Prof. Daud, dari sinilah Sunni garis keras menurunkan rezim Bashar Al Asad karena dianggap terlalu tangan besi saat memimpin pemerintahan.

Ia menjelaskan, Syam bukan sembarang negeri karena tercantum dalam Al-Qur’an Surat Al Isra.

Dalam surat itu, disebutkan keberkahan di sekitar Masjid Al Aqsa di Palestina adalah termasuk negeri Syam.

BACA JUGA
3 Kekuatan Politik Muncul Pasca 2024, Jokowi Masih Berpengaruh?

Namun, Syam selalu luput dari perhatian umat Islam dibanding Palestina.

Selain itu, Syam adalah tempat turunnya Dajjal pada saat akhir zaman menjelang datangnya kiamat.

“Pascakonflik yang berkepanjangan di Suriah, diskusi ini diharapkan mampu memberikan wawasan strategis untuk masa depan perdamaian, pembangunan, dan dakwah di kawasan tersebut,” tuturnya.

Secara konsisten, Prof. Daud memberikan arahan bahwa wilayah Syam tidak hanya istimewa bagi umat Islam, tetapi juga menjadi kunci bagi stabilitas global.

Dengan sejarahnya yang panjang sebagai pusat agama, Politik dan budaya, kawasan ini menjadi barometer perdamaian dunia.

Ia mengatakan, seminar internasional itu bertujuan untuk mendorong dialog yang konstruktif demi perdamaian dan rekonstruksi wilayah Syam.

Sebelum event ini dimulai, para panitia telah melakukan silaturahmi ke narasumber yaitu Kedutaan Besar Suriah dan Wamenlu RI, dikordinasikan langsung oleh Habib Ir Nabiel Al Musawa, MSc dan Ustazah Dra. Nurfitria Farhana, MA. sebagai Ketua Dewan Penasihat Yayasan Perguruan Tinggi As-Syafi’iyah.

Sementara itu, Dubes Suriah untuk Indonesia, Abdulmonem Anan, dalam pemaparannya, menyampaikan bahwa seminar ini menjadi bukti kepedulian umat Islam Indonesia terhadap Syam.

Kemudian, akademisi dari Lebanon, Dr. Salahudin Miqati, menyampaikan pentingnya memberikan rasa kepedulian terhadap umat Islam di Syam sebagai orang beriman yang memang terikat dalam persaudaraan dengan memberikan kontribusinya dengan apapun.

Untuk diketahui, acara ini diawali sambutan Rektor UIA, Prof. Dr. Masduko Ahmad, dilanjut oleh Dekan Fakultas Agama Islam, Abdul Hamid Lc,M.Kom. Ph.D

Kemudian, Ketua Pelaksana Seminar Internasional, Deni Rahman, M.I.Kom menjelaskan, acara ini berlangsung secara daring dengan menghadirkan pakar internasional, akademisi dan praktisi untuk mendiskusikan isu strategis terkait kebangkitan kawasan Syam, dunia Arab dan pembangunan perdamaian.

BACA JUGA
Palestina Terabaikan dalam ”Pesta” antara Dunia Arab dan Israel

“Acara ini diharapkan menjadi langkah awal menuju kolaborasi internasional yang lebih luas untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi kawasan tersebut,” katanya.

Seminar tersebut membahas analisis kebangkitan Suriah dari aspek politik, ekonomi, sosial dan budaya.

Selain itu, mendiskusikan peran negara-negara Arab dalam mendukung stabilitas kawasan Syam.

Kegiatan tersebut juga diagendakan akan menyusun rekomendasi strategis untuk perdamaian dan pembangunan di Syam.

Serta meningkatkan pemahaman publik tentang signifikansi wilayah Syam dalam konteks global.[]

Artikel Terkait

Load More Posts Loading...No more posts.