ORINEWS.id – Viral video Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto asyik berjoget di depan logo KPK di panggung Soekarno Run 2025 yang digelar PDIP untuk memperingati HUT ke-52 partai di kawasan Parkir Timur Gelora Bung Karno (GBK), Minggu (12/1/2025).
Namun, KPK yang dimaksud merupakan singkatan dari Kelompok Pemuja Koplo, yang diundang PDIP untuk memeriahkan acara HUT ke-52 PDIP .
“Logonya mirip amat,” komentar akun X @axdw***
“Habis joget buka-bukaan ya?” sambung Maudy Asmara.
Acara ini diikuti lebih dari 15.000 peserta dan dimeriahkan dengan berbagai hiburan, mulai dari panggung musik, lomba tradisional, hingga booth layanan unik dari sayap partai Banteng Muda Indonesia (BMI).
Kabarnya, Hasto akan memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan suap Harun Masiku dan perintangan penyidikan, pada hari ini Senin (13/1/2025),
Hasto Siap Jalani Pemeriksaan
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa dirinya tengah bersiap untuk menjalani pemeriksaan oleh KPK. Ia telah mempelajari hak-hak sebagai tersangka menjelang pemeriksaan KPK terhadap dirinya pada Senin (13/10).
“Saya punya kewajiban-kewajiban, bahkan saya juga sudah membaca hak-hak saya dalam status sebagai tersangka,” kata Hasto, di Jakarta, Minggu (12/1/2025).
Hasto menuturkan, ia berupaya untuk mempelajari sebaik-baiknya hak sebagai tersangka.
Ia pun menegaskan bakal menghormati semua hukum yang akan dihadapinya.
Apalagi kasus suap Harun Masiku sudah berlangsung cukup lama yakni lima tahun terakhir namun tak kunjung selesai.
“Ini kan persoalan cukup lama dan sesuai dengan komitmen saya akan taat sepenuhnya pada seluruh proses hukum. Hukum yang berekadilan. Kami hormati terhadap seluruh proses yang ditujukan kepada saya,” katanya.
Mengikuti proses dengan hukum, lanjut Hasto, sejalan dengan PDIP sebagai partai Politik.
Hasto menuturkan, ia mengetahui bahwa sebagai partai politik PDIP telah melewati banyak jalanan terjal.
“Kami tahu jalan yang ditempuh oleh PDIP, sejak PNI pada masa Bung Karno, PDI, Bu Mega hingga PDI Perjuangan. Memang jalan-jalan terjal yang harus dihadapi dengan keyakinan ideologis,” ujar dia.
Adapun terkait dengan pemeriksaan dirinya sebagai tersangka, sudah dijadwalkan pada Senin (13/1/2025) mendatang.
Ia menegaskan akan hadir dalam undangan KPK tersebut pada pukul 10.00 WIB.
“Saya nyatakan, bahwa sebagai warga negara yang taat hukum, saya akan hadir memenuhi panggilan KPK tersebut dan memberikan keterangan dengan sebaik-baiknya,” tegasnya. []