ORINEWS.id -Mobil berpelat nomor RI 36 yang merupakan kendaraan Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad, terus disorot publik.
Dalam video yang viral di media sosial, patwal RI 36 terlihat menunjuk-nunjuk seorang sopir taksi saat menerobos kemacetan di sekitar kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.
Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menilai insiden tersebut menunjukkan arogansi pejabat publik.
“Situasi ini menunjukkan jika pejabat publik bersangkutan belum siap menjadi pengabdi masyarakat,” kata Dedi kepada RMOL, Sabtu, 11 Januari 2025.
Menurut Dedi, arogansi semacam itu seharusnya tidak boleh terjadi. Terutama kalau pejabat publik tersebut telah mendapatkan pembinaan sebelum menjabat.
“Jika memang ada pembinaan memadai, hadirnya elite penguasa dari kalangan muda memang berisiko arogan,” kata Pengamat Politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.
Atas dasar itu, Dedi menilai bahwa Presiden Prabowo Subianto harus mengajarkan para pembantunya di Kabinet Merah Putih agar mengedepankan etika.
“Presiden perlu kembali menegaskan soal etika publik pada seluruh jajaran elite beserta kelengkapannya, termasuk patwal. Jangan sampai hal semacam ini membuat reputasi pemerintah kian buruk di mata publik,” tandasnya.